Kecelakaan di Padang Pariaman

4 Jenazah Korban Laka Lantas di Puncak Kiambang Padang Pariaman Sudah Dijemput, 1 Masih Dirawat

Kecelakaan yang melibatkan sebuah truk dan sepeda motor ini menewaskan empat orang, dan satu korban mengalami luka berat.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Evakuasi truk dengan mobil crane berbobot 50 ton usai kecelakaan di Jalan Padang-Bukittinggi, kawasan Puncak Kiambang, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (17/11/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN – Empat jenazah korban kecelakaan lalu lintas di Puncak Kiambang, Padang Pariaman, Sumatera Barat sudah dijemput oleh keluarga, sementara satu korban yang selamat masih dirawat di rumah sakit. 

Kecelakaan yang melibatkan sebuah truk dan sepeda motor ini menewaskan empat orang, dan satu korban mengalami luka berat.

Korban pasca kecelakaan sempat dirawat di RSUD Parit Malintang, sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Satu korban meninggal atas nama Fauzan Haikal asal Tanah Datar sudah dijemput pihak keluarga terlebih dahulu pada malam hari kejadian, Minggu (17/11/2024).

Selanjutnya korban atas nama Yasirin dan Yoga yang dinyatakan meninggal dunia sudah dijemput pihak keluarga besoknya (Senin).

Baca juga: Puluhan Ormas Agama dan Pemuda di Sumbar Deklarasi Tolak Politik Uang Jelang Pilkada

Sedangkan korban selamat bernama Rahmad Lubis, dirujuk ke RS M Djamil Kota Padang untuk perawatan lebih lanjut.

Kepala RSUD Parit Malintang, Syafrinawati mengatakan korban terakhir bernama Bunda juga sudah dijemput oleh pihak keluarganya pada malam hari kemarin (Senin).

"Alhamdulillah semua sudah dijemput oleh pihak keluarga, rencana kalau tidak ada yang jemput akan kami pindahkan ke RS Bhayangkara," ujarnya, Selasa (19/11/2024).

Sekarang kata Syafrinawati tidak ada lagi korban kecelakaan pendakian Kiambang beberapa waktu lalu di RSUD Parit Malintang. 

Kesaksian Warga

Kecelakaan di Pendakian Kiambang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang terjadi di akhir pekan Minggu (17/11/2024) ternyata dalam kondisi arus lalu lintas normal.

Dihimpun dari keterangan sejumlah warga yang berada saat di lokasi kejadian, kecelakaan berlangsung direntang waktu pukul 16.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB.

Desri warga setempat menyebut saat kejadian kondisi arus lalu lintas normal, tidak seperti akhir pekan biasanya, mengingat jalur tersebut merupakan jalan lintas nasional.

Saat kecelakaan terjadi pun, kondisi cuaca terbilang gelap tapi masih belum mendung, seperti sebentar lagi petanda hujan akan turun.

Sore itu, Desri meninggalkan tersebut rumahnya yang berada persis di bawah pendakian, beberapa menit sebelum kecelakaan terjadi, karena harus memasangi obat untuk suaminya yang sakit.

Baca juga: Karupuak Sanjai dan Pakaian Adat Kurai V Jorong dari Bukittinggi Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda

Berdasarkan keterangan Desri warga lainnya Edi Cr, yang sedang mangkal di pangkalan ojek di seberang rumah Desri, melihat langsung kejadian tersebut.

Edi melihat mobil truck yang berisikan tiga orang penumpang tersebut dari arah Padang menuju Bukittinggi, sudah hilang kendali dari tikungan atas.

"Kondisinya kepala mobil itu sudah masuk ke jalan berlawanan, meluncur cukup kencang," ujarnya.

Saat truk tersebut hilang kendali ada sepeda motor berisikan satu pengemudi dan satu penumpang dari arah berlawanan, ragu ingin memulai pendakian.

Pengendara tersebut, memilih untuk coba menghindari mobil yang hilang kendali dengan menggeser sepeda motornya ke bagian kiri.

Baca juga: Pendakian Kiambang Padang Pariaman, Daerah Rawan Kecelakaan yang Sering Makan Korban

Naasnya, malang tidak terhindarkan, dua pengemudi sepeda motor tersebut, terkena bagian belakang mobil truck.

"Makanya mereka terpental beberapa meter, karena hantaman ekor truck tersebut. Saat dilihat kondisinya rkan diri," ujarnya.

Mobil yang sudah hilang kendali tadipun menabrak tiga tiang listrik, tiang teras rumah warga, kios bensin sebelum akhirnya jatuh setelah menabrak pohon mangga.

Kondisi mobil itu berhenti, badannya terseling kebagian kanan jalan, bagian depan mobil sudah tertutup pohon mangga yang patah akibat hantaman.

Saat situasi itu, masyarakat tidak bisa langsung mengeluarkan penumpag dan sopirnya, karena kondisi bagian depan mobil sudah rusak parah dan tertancap pohon mangga.

Sehingga perlu dilakukan penarikan mobil itu beberapa meter ke belakang, untuk memudahkan evakuasi korban.

Baca juga: Dari COP29 Azerbaijan, PLN Boyong Lima Kerja Sama Strategis untuk Transisi Energi di Tanah Air

"Proses itu dibantu oleh ktruck lain yang sedang melintas, baru setelahnya ketiga korban keluar, dengan dua korban kondisi tidak sadarkan diri dan satu lainnya luka berat," ujarnya.

Edi menyebut, proses evakuasi berjalan kurang lebih satu sampai dua jam untuk mengeluarkan seluruh penumpang truck.

Keterangan kedua warga tersebut, seperti menjadi pelengkap kronologis dari pihak kepolisian yang menyatakan hal serupa.

Kanit Laka Polres Padang Pariaman, Iptu Novrialdi, menyampaikan kronologis yang sama dan memastikan bahwa kecelakaan tersebut terjadi karena kondisi rem mobil blong.

"Dari bekas pengeramannya, kita lihat memang tidak sempurna, jadi itu salah satu faktor utama kecelakaan terjadi," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved