BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR: Kata Ahli Soal Hewan Turun Gunung Marapi dan 7 ASN Pelanggar Netralitas Mangkir

Kordiv Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kota Pariaman, Elmahmudi, mengatakan, ketiga pejabat tersebut tidak hadir saat panggilan pertama karena ada

Editor: Rahmadi
PVMBG
Visual Gunung Marapi pada Kamis (7/11/2024) pukul 12.00 WIB. 

TRIBUNPADANG.COM - Simak sejumlah berita populer Sumbar yang menarik dibaca setelah tayang dalam 24 jam terakhir di TribunPadang.com.

Ada berita tentang masyarakat di Bukik Batabuah Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menginformasikan sejumlah hewan liar terpantau turun dari kawasan hutan saat aktivitas Gunung Marapi meningkat beberapa waktu lalu.

Ahli Geologi dan Vulkanologi Ade Edward mengatakan, memang secara ilmiah ada beberapa alasan logis hewan liar turun dari kawasan puncak gunung api yang sedang mengalami peningkatan aktivitas.

Selanjutnya, tiga dari tujuh pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Pariaman, Sumatera Barat mangkir dari panggilan polisi saat proses penyidikan kasus pelanggaran netralitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. 

Kordiv Penindakan dan Pelanggaran Bawaslu Kota Pariaman, Elmahmudi, mengatakan, ketiga pejabat tersebut tidak hadir saat panggilan pertama karena ada urusan tertentu. 

Simak berita lebih lengkap dengan baca artikel berikut:

1. Hewan Liar Turun dari Kawasan Hutan, Ahli: Indikasi Peningkatan Aktivitas Gunung Marapi Sumbar

Masyarakat di Bukik Batabuah Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menginformasikan sejumlah hewan liar terpantau turun dari kawasan hutan saat aktivitas Gunung Marapi meningkat beberapa waktu lalu.

Ahli Geologi dan Vulkanologi Ade Edward mengatakan, memang secara ilmiah ada beberapa alasan logis hewan liar turun dari kawasan puncak gunung api yang sedang mengalami peningkatan aktivitas.

Jelas dia, secara ilmiah sudah diketahui bahwa memang perilaku hewan dipengaruhi kondisi alam.

Ia menjelaskan, secara ilmiah sejumlah hewan punya insting dan sensitif terhadap perubahan alam, termasuk peningkatan aktivitas Gunung Api Marapi.

Hewan-hewan itu, kata dia, butuh lingkungan hidup yang nyaman dan tenang.

"Hewan tak suka debu, tak suka dengan temperatur yang panas, tanaman mengering, mereka (hewan) juga stres dengan dentuman dan letusan gunung api itu, makanya mereka lari dari kawasan puncak, menghindar ke tempat yang lebih baik," ujar Ade Edward yang ditemui TribunPadang.com di Padang, Senin (11/11/2024).

Baca juga: Kesaksian Masyarakat Sekitar Gunung Marapi Sumbar Terkait Hewan yang Turun saat Erupsi Terjadi

Perubahan perilaku hewan itu, menurut Ade, seharusnya menjadi penanda sekaligus peringatan dini bagi masyarakat setempat.

"Menjadi indikasi bagi masyarakat harusnya. Kan ada pepatah alam takambang jadi guru, itu kan sudah dari dulu menjadi falsafah masyarakat Minang," ujar dia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved