Warisan Tradisi: Generasi Muda Lubuk Kilangan Padang Belajar Memasak Lemang dalam Festival Adat

Warga Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), wariskan makanan tradisional kepada generasi muda agar tidak hilang d

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Proses pembuatan lemang oleh generasi muda di Kantor KAN Lubuk Kilangan, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Sabtu (9/11/2024) 

Adanya kegiatan ini membuat dirinya menjadi mengenal salah satu makanan khas yang ada di Minangkabau, dan bisa meneruskan kegiatan malamang ini di suatu saat nantinya.

Baca juga: Momen Para Bundo Kanduang Masak Rendang dan Lemang di Dalam Pabrik Indarung I

"Untuk pembuatannya, yang pertama dimulai dari memeras santan secara berulang sebanyak tiga kali. Potongan bambu dimasukkan daun pisang, barulah dimasukkan beras ketan dan santan," sebutnya.

Setelah beras ketan dan santan dimasukkan ke dalam potongan bambu yang telah ada daun pisangnya, barulah masuk ke proses selanjutnya di pembakaran.

Saat dilakukan pembakaran, bambu berisi beras ketan dan santan diletakkan dengan posisi berdiri tegak dengan disandarkan ke besi yang melintang dengan tiang di sisi kanan serta kirinya.

Tidak hanya sampai di sana, berapa besar apinya dalam membakar lemang harus diatur agar tidak gosong atau separuh matang. Peserta juga harus membolak-balikkan lemang dengan tujuan matangnya merata.

Sebagai generasi muda, Nisa berharap adanya semacam promosi untuk memperkenalkan kegiatan malamang melalui media sosial seperti platform Instagram dan TikTok.

"Karena, kalau bukan generasi muda, siapa lagi yang akan meneruskan tradisi ini. Oleh karena itu, kegiatan ini harus diadakan secara berlanjut terus-menerus agar tidak hilang.

Senada, Dinda Nur Nisa (17) berharap dengan kegiatan memasak lemang ini bisa meneruskan tradisi. Selain itu, dirinya juga merasa senang dilibatkan dalam kegiatan yang positif ini.

Saat memasuki usia dewasa nantinya, Dinda berharap bisa membuatnya secara sendiri tanpa bantuan para orang tua dan tidak perlu membelinya. Apalagi, dirinya juga pernah memasak lemang pada saat masih sekolah SMA.

"Pada saat SMA juga pernah memasak lemang. Jadi, tinggal melanjutkan saja lagi. Untuk generasi muda, jangan lupa dengan tradisi dahulu, karena kalau tidak dilanjutkan, maka bisa punah," ujar Dinda Nur Nisa.

Gladis Claudia Permana (15) mengatakan rasa dari makanan yang dimasaknya sendiri dengan rekan-rekannya lumayan enak dan sangat memuaskan dirinya setelah bekerja keras dalam proses pembuatannya.

"Hasilnya memuaskan, rasanya gurih, dan pokoknya enak. Saya baru pertama kali membuatnya, sehingga masih belajar. Untuk prosesnya yang paling menyulitkan adalah proses membakarnya, dikarenakan panas," kata Gladis Claudia Permana.

Selain itu, proses pembakaran ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena harus dibolak-balikkan agar merata matangnya dan tidak gosong. Proses tersebut harus sabar, karena posisinya sangat dengan perapian yang dibuat untuk memasak lemang.

"Secara keseluruhan, proses memasak lemang memakan waktu sekitar empat jam dan bahkan bisa lebih," ujar Gladis Claudia Permana.

Ketua KAN Lubuk Kilangan, Armansyah, mengatakan kegiatan memasak lemang ini merupakan rangkaian acara Festival Adat Nagari Lubuk Kilangan dalam rangka 'tolak bala'.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved