Gunung Marapi Erupsi

BREAKING NEWS: Gunung Marapi Sumbar Naik Status Level Siaga, Warga Diminta Waspada

Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status aktivitas Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat menjadi Siaga (Level III) per tanggal 6 November 20

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
WAG
Visualisasi puncak Gunung Marapi Sumbar pasca erupsi terjadi pada hari Rabu (6/11/2024) pagi. Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status aktivitas Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat menjadi Siaga (Level III) per Rabu 6 November 2024. 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status aktivitas Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat menjadi Siaga (Level III) per Rabu 6 November 2024. 

Aktivitas vulkanik Gunung Marapi mengalami peningkatan, sehingga statusnya dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak 6 November 2024 pukul 15.00 WIB. 

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima TribunPadang.com, perubahan status Gunung Marapi Sumatera Barat ini setelah dilakukannya evaluasi aktivitas oleh pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Menurut Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, Gunung Marapi termasuk gunung yang sering mengalami erupsi. Sejak tahun 1807 erupsi memiliki masa istirahat terpendek kurang dari 1 tahun dan terlama 17 tahun (rata-rata istirahat 3,5 tahun). 

"Sejak tahun 1987 sampai sekarang erupsinya bersifat eksplosif yang berpusat di Kawah Verbeek. Aktivitas erupsi biasanya disertai suara gemuruh dengan produk erupsi dapat berupa abu, lapili, dan terkadang juga diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik," terangnya lewat keterangan tertulis.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Sumbar Hari Ini: Hujan Lebat, Kilat, dan Angin Kencang Landa Sejumlah Daerah

Menurutnya, rangkaian erupsi atau letusan secara tidak kontinyu masih berlanjut sampai saat ini sebagai akibat dari dinamika naik turunnya pasokan fluida dari kedalaman tubuh Gunung Marapi, yang teramati utamanya dari fluktuasi tinggi kolom abu erupsi maupun kegempaan. 

Selanjutnya, jelas Wafid, secara visual dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Marapi cenderung mengalami peningkatan. 

Aktivitas hembusan dan erupsi atau letusan semakin intensif dimana tinggi kolom abu erupsi teramati 2000 meter di atas puncak pada 27 Oktober 2024 dan 1500 meter di atas puncak pada 6 November 2024 pukul 05:44 WIB.

Kemudian secara kegempaan, sejak 7 Oktober 2024 terdapat kecenderungan peningkatan terutama gempa Vulkanik Dalam (VA) yang berasosiasi dengan peningkatan pasokan fluida dari kedalaman. 

"Kenaikan kegempaan ini juga selaras dengan adanya deformasi inflasi di bagian puncak Gunung Marapi dan dari data variasi kecepatan seismik dan koherensi menunjukkan terganggunya kondisi medium bawah permukaan tubuh Gunung Marapi akibat peningkatan tekanan (stress) pada tubuh gunung," jelasnya.

Berdasarkan evaluasi data-data pemantauan, maka secara umum aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan. 

Baca juga: Erupsi Gunung Marapi Sumbar Lontarkan Abu Vulkanik 300 Meter, BMKG: Mengarah ke Tanah Datar

"Dengan demikian aktivitas erupsi atau letusan dapat terjadi sewaktu-waktu sebagai bentuk pelepasan dari akumulasi energi, dan dapat terjadi semakin intensif dengan jangkauan lontaran material letusan yang semakin jauh bila pasokan fluida (magma dan gas) dari kedalaman berlanjut mengalami peningkatan," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Wafid, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan tingkat aktivitas Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung dari tanggal 6 November 2024 pukul 15:00 WIB.

Erupsi Rabu Pagi

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi, Rabu (6/11/2024) pagi menyebabkan sejumlah wilayah terdampak hujan abu vulkanik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved