Gunung Marapi Erupsi

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi Tiga Kali hingga Minggu Siang, Kolom Abu Capai 2 Kilometer

Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Minggu (26/10/2024) dengan tiga kali letusan hingga siang hari.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
Dok Pos PGA Bukittinggi
Visualisasi puncak Gunung Marapi Sumbar pasca erupsi terjadi pada hari Minggu (27/10/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi pada Minggu (26/10/2024) dengan tiga kali letusan hingga siang hari. Ketinggian kolom abu mencapai 2000 meter atau 2 kilometer dari puncak.

Menurut petugas Pos PGA Bukittinggi, Ahmad Rifandi, letusan pertama terjadi pada pukul 07.00 WIB dengan ketinggian kolom abu erupsi teramati sekitar 1000 meter dari atas puncak.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum ± 27 mm dan durasi ± 2 menit 11 detik," jelasnya.

Letusan kedua terjadi pada pukul 07.36 WIB dengan ketinggian kolom abu erupsi teramati sekitar 800 meter dari atas puncak.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum ± 3.6 mm dan durasi ± 1 menit 10 detik," jelasnya.

Baca juga: Harga Telur Ayam Kampung dan Cabai Rawit Turun di Padang Panjang, Ini Daftar Lengkapnya

Letusan ketiga terjadi pada pukul 09.56 WIB dengan ketinggian kolom abu erupsi teramati sekitar 2000 meter dari atas puncak.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum ± 1.8 mm dan durasi ± 59 detik," jelasnya.

Saat ini G. Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Baca juga: POPULER SUMBAR Banjir di Padang Pariaman, Ombudsman Tagih Janji Pemerintah pasca Lahar Dingin Marapi

Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.

Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia yang dapat diunduh dari Play Store, website Badan Geologi (https://geologi.esdm.go.id), website PVMBG (https://vsi.esdm.go.id), atau media sosial PVMBG (https://linktr.ee/PVMBG).(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved