Banjir di Padang Pariaman

Derita Warga Kampuang Galapuang Padang Pariaman: Banjir Menahun, Solusi Pemerintah Tak Ada

Di bawah terik matahari siang pukul 12.00 WIB, Al Fajri berdiri di depan rumahnya yang masih dipenuhi lumpur

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Al Fajri bersama keluarganya membersihkan lumpur yang menghinggapi rumahnya pasca terendam banjir di Kampuang Galapuang, Padang Pariaman, Sabtu (5/10/2024).  

Pendataan tersebut, menurutnya kadang berujung bantuan, kadang hanya sebatas janji-janji tak pasti.

Sebagai penyintas dalam bencana ini, Al Fajri bersama warga lain Syamsul Bahri sepakat bahwa perlu adanya normalisasi di sungai batang ulakan. 

Menurutnya kondisi sungai itu setiap tahunnya makin sempit karena adanya pertumbuhan pembangunan di sekitar lokasi.

Selain itu kedalaman sungai juga sudah makin dangkal, sehingga sebentar saja hujan terjadi air sudah mulai merendam permukiman masyarakat.

Ia juga menyebut kondisi batang ulakan ini juga tidak memiliki muara seperti sungai lain, hal ini seharusnya bisa dicarikan solusinya oleh pemerintah.

"Kami mohon sekali untuk ada penanggulangan, semoga apa yang kami alami dan rasakan bisa didengar pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan balai sungai," tutur Zul Bahri menyambung percakapan tersebut, sembari berdiri di depan Alfajri.

Baca juga: Warga Bukik Batabuah Agam Minta Bantuan Bencana Banjir Bandang Segera Direalisasikan

Meski sudah membersihkan rumahnya, ancaman banjir kembali datang masih menghantui keluarga Al Fajri, cuaca di daerah tersebut beberapa hari belakang memang sedang tidak menentu.

Bisa saja setelah rumahnya bersih, hujan datang lagi, banjir merendam lagi, Al Fajri dan keluarga mengungsi lagi dan besoknya bersih-bersih rumah lagi. "Beginilah, tidak ada perhatian pemerintah, kami harus berusaha sendiri," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved