Banjir di Padang Pariaman

BPBD Padang Pariaman Soroti Pentingnya Normalisasi Sungai usai Dua Kali Terendam Banjir pada 2024

Dua kali terendam banjir hingga Oktober 2024, BPBD Padang Pariaman menekankan perlunya normalisasi sungai di sejumlah titik di daerah tersebut. 

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM/RAHMAT PANJI
BPBD Padang Pariaman mengevakuasi masyarakat di Kecamatan Ulakan dengan perahu karet, Jumat (5/10/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Dua kali terendam banjir hingga Oktober 2024, BPBD Padang Pariaman menekankan perlunya normalisasi sungai di sejumlah titik di daerah tersebut. 

Sekretaris BPBD Padang Pariaman, Ade Mahriyal Putra, mengatakan banjir di beberapa titik di daerah tersebut hampir rutin terjadi setiap tahunnya. 

Ketika cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dan durasi yang lama, debit air sungai akan meningkat, sehingga menggenangi pemukiman masyarakat.

Salah satu kecamatan yang paling sering terdampak banjir ialah Kecamatan Ulakan Tapakis, yang hampir setiap tahun tidak pernah absen dari banjir. 

Termasuk kemarin (Jumat), tiga nagari di kecamatan tersebut terendam banjir.

"Dugaannya sudah sama-sama kita ketahui, sekarang di sejumlah titik perlu dilakukan normalisasi sungai," ujar Ade. 

Baca juga: Banjir Terjang Tiga Kecamatan di Padang Pariaman Sumbar, Warga Diungsikan ke Tempat Aman

Ia berharap Balai Wilayah Sungai bisa memberikan perhatian lebih pada Padang Pariaman, agar kondisi banjir serupa dapat teratasi.

Diberitakan sebelumnya, akibat hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, tiga kecamatan di Padang Pariaman terendam banjir setinggi 50 cm hingga 70 cm, Jumat (4/10/2024).

Sekretaris BPBD Padang Pariaman, Ade Mahriyal Putra, mengatakan banjir ini terjadi di tiga kecamatan, yaitu Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, dan Enam Lingkung.

"Paling parah terjadi di Kecamatan Ulakan Tapakis, dengan tiga titik banjir, yaitu di Nagari Sungai Gimba, Kampung Galapuang, dan Seulayat Ulakan," ujarnya pada Sabtu (5/10/2024).

Ia menyebutkan akibat banjir ini, sejumlah warga harus diungsikan ke tempat yang lebih aman karena cuaca pada hari sebelumnya masih hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. 

Proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet untuk membawa warga ke tempat yang lebih tinggi, mengingat masih ada potensi air akan meningkat.

"Alhamdulillah, pagi ini kondisi cuaca sudah mulai cerah dan air sudah surut. Sejumlah warga yang sempat mengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved