Orang Tertimbun Longsor di Solok

5 Jenazah Penambang Emas Korban Longsor di Solok Diserahkan ke Keluarga, Pencarian Masih Lanjut

Lima jenazah penambang emas yang menjadi korban longsor di area tambang emas Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rahmadi
Istimewa/warga
Proses evakuasi orang tertimbun longsor di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Kiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (27/9/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK – Lima jenazah penambang emas yang menjadi korban longsor di area tambang emas Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, telah diserahkan kepada pihak keluarga.

Informasi yang TribunPadang.com dapati, bahwasanya kejadian longsor di lokasi tambang terjadi pada kemarin, Kamis (26/9/2024).

Info terbaru dari Kalaksa BPBD Solok, Irwan Efendi mengatakan bahwa saat ini lima orang korban meninggal dunia telah berhasil dibawa ke rumah duka.

"Lima korban yang telah dievakuasi telah diserahkan kepada pihak keluarga," katanya, Jumat (27/9/2024).

Irwan mengatakan bahwa saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan.

"Pencarian warga yang masih di lokasi tambang terus dilakukan," pungkas Irwan.

Baca juga: Longsor Tambang Emas di Solok: 15 Warga Tewas, Proses Evakuasi Masih Berlanjut

Lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau menambah tantangan dalam proses evakuasi.

TribunPadang.com mengonfirmasi kepada seorang warga Nagari Sungai Abu, Ai mengatakan bahwa lokasi tambang berada cukup jauh dari nagari.

"Kalau orang yang sudah biasa ke sana, bisa memakan waktu 5 sampai 6 jam berjalan kaki," katanya, Jumat (27/9/2024).

Ai menyebut, lamanya perjalanan karena lokasi tambang berada di tengah hutan.

"Jalan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki dan melewati perbukitan," ujar Ai.

Baca juga: Plt Bupati Pasaman Barat Risnawanto Target Realisasi Program Pemkab Selama 2 Bulan ke Depan

Sama halnya dengan Ai, salah seorang yang pernah pergi ke lokasi tambang, Syafrial mengatakan bahwa lokasi tambang berada di tengah hutan.

"Lokasi itu memang sudah jadi lokasi tempat warga pergi menambang emas," ujarnya.

Syafrial mengungkapkan, lokasi yang jauh bisa jadi penyebab lamanya proses evakuasi.

"Karena dalam perjalanan menuju lokasi akan bertemu sungai besar dan mendaki perbukitan," pungkas Syafrial.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved