Orang Tertimbun Longsor di Solok
Cerita Mantan Penambang Emas di Solok: Perjalanan Berat di Hutan Berhari-hari Demi Upah Tinggi
Kisah pilu datang dari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, di mana aktivitas tambang emas berujung duka setelah terjadi tanah long
Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK – Kisah pilu datang dari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, di mana aktivitas tambang emas berujung duka setelah terjadi tanah longsor pada Kamis (26/9/2024).
Sebanyak 25 penambang menjadi korban tertimbun material longsor. Dari jumlah tersebut, 13 orang dinyatakan meninggal dunia dan 12 lainnya selamat.
TribunPadang.com mencoba menghubungi salah seorang warga yang pernah ikut pergi menambang di lokasi tempat terjadinya longsor.
Warga yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan bahwa lokasi tambang berada sangat jauh dalam hutan dan melewati punggungan bukit dan melintasi sungai.
"Untuk orang yang sudah terbiasa, dari Nagari Sungai Abu harus berjalan kaki sejauh 4 sampai 5 jam perjalanan," katanya, Senin (30/9/2024).
Baca juga: Pjs Bupati Solok Selatan Adib Alfikri Ingatkan ASN Jaga Netralitas Selama Pilkada 2024
Ia menyampaikan, medan perjalanan juga berat dilalui walaupun hanya dengan berjalan kaki.
"Apalagi ketika hari sudah hujan, jalan licin dan air sungai yang biasa diseberangi akan besar," ujarnya.
Dia menuturkan, ketika melewati sungai, para penambang bergantian menyebrang menggunakan rakit yang dikaitkan kepada seutas tali.
"Satu kali menyebrang biasanya hanya untuk 4 orang dan sebagian menarik dari arah seberang," tuturnya.
Ia menyebut, ketika sampai di lokasi tambang biasanya para penambang berada di sana selama beberapa hari.
Baca juga: Operasi SAR Longsor Tambang Emas di Solok Ditutup, 25 Korban Berhasil Dievakuasi
"Sekitar satu kali satu minggu baru pulang ke rumah dan setelah itu berangkat kembali," terangnya.
Ia menambahkan, menjadi penambang di Sungai Abu sangat menggiurkan bagi masyarakat karena pendapatan yang diperoleh lumayan tinggi.
"Upah yang didapat lumayan tinggi, tergantung berapa lama hari bekerja. Semakin lama bekerja di tambang, semakin tinggi upah yang diterima," pungkasnya.
Warga penambang tersebut tidak mau menjelaskan berapa banyak upah tinggi yang didapat, namun menurutnya dalam sehari bisa mengantongi ratusan ribu.
Setelah adanya kejadian longsor di kawasan tambang emas diduga ilegal, Kapolres Solok AKBP Muari, sampaikan belasungkawa terhadap jatuhnya korban jiwa, Senin (30/9/2024).
Polres Solok Bakal Minta Keterangan Korban Selamat Longsor Tambang Emas Usai Dirawat |
![]() |
---|
Ratusan Ribu per Hari, Alasan Penambang Emas Sungai Abu Solok Tetap Beroperasi Meski Berisiko |
![]() |
---|
Detik-Detik Mencekam Korban Selamat Longsor Tambang Emas Solok: Hanya Sekejap, Langsung Tertimbun |
![]() |
---|
Polisi: Tambang Emas yang Timbun 25 Penambang di Solok Pernah Dirazia dan Sudah Ditinggalkan |
![]() |
---|
Tambang Emas Diduga Ilegal Makan Korban Jiwa, Kapolres Solok Harap Ini yang Pertama dan Terakhir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.