Kematian Gadis Penjual Gorengan

Tim Inafis dan Puslabfor Polri Ambil Sampel DNA Orang Tua Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

Tim Inafis bersama Puslabfor Bareskrim Polri melakukan pengambilan sampel DNA dari mukosa mulut orang tua Nia Kurnia Sari (18) g

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Tim Inafis bersama Puslabfor Bareskrim Polri datang mengambil swab mukosa mulut orang tua dari gadis penjual gorengan dan sikat giginya di Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (20/9/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tim Inafis bersama Puslabfor Bareskrim Polri melakukan pengambilan sampel DNA dari mukosa mulut orang tua Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (20/9/2024). 

Nia ditemukan hilang pada Jumat (6/9/2024) saat tidak kembali ke rumah setelah menjajakan gorengan di sekitar Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman.

Pengambilan ini dilakukan untuk keperluan investigasi lebih lanjut terkait kasus pembunuhan terhadap Nia oleh pelaku IS.

"Kami dari Bareskrim Mabes Polri, dari Identifikasi dan Puslabfor datang ke rumah korban untuk mengambil sampel DNA dari keluarga atau orang tua dari Nia," kata salah satu Tim Identifikasi Bareskrim Polri, AKBP Adek Candra.

Ia menjelaskan, kegunaan sampel DNA dari orang tua korban ini akan dicocokkan dengan DNA yang ada di tkp.

Baca juga: Keluarga Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Ragukan Jumlah Pelaku, Diduga Lebih dari Satu

IS tersangka kasus kematian Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan saat jumpa pers di aula Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024).
IS tersangka kasus kematian Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan saat jumpa pers di aula Mapolres Padang Pariaman, Jumat (20/9/2024). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Petugas Forensik Bagian DNA Mabes Polri, Rizki, mengatakan untuk pengambilan sampel ini akan dicocokkan, dikarenakan ada beberapa barang bukti yang telah diterima.

Ia menyebutkan, pada hari ini yang sudah sedang dikerjakan di Jakarta, yaitu Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.

"Saya setelah ini akan kembali ke Jakarta mengerjakan barang bukti tambahan. Tadi swab mukosa mulut, dari orang tua korban dan sikat gigi," ujar Rizki.

Sampel yang diambil hanya untuk pembanding untuk profil korban, dan hanya orang tua dan sikat gigi.

Selain itu, kakak dan ibu gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18) memberikan respons setelah pelaku pembunuhan IS berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

"Kami dari pihak keluarga ingin pelaku dihukum mati atau dihukum seberat-beratnya," kata Kakak Nia, Rini. 

Rini mengaku belum sempat melihat pelaku IS saat diamankan, namun ia sangat ingin bertemu langsung dengan pelaku.

"Saya mau mencekik dan menampar wajahnya," ujarnya. 

Ia sempat datang ke Kantor Polres Padang Pariaman, tetapi tidak dapat bertemu dengan pelaku karena sudah berada di dalam mobil.

Baca juga: Respons Kakak dan Ibu Nia Usai Pelaku Tertangkap: Kami Berharap Dia Dihukum Mati

Setelah pelaku diamankan, Rini meragukan hanya ada satu pelaku dan mencurigai adanya pelaku lain yang terlibat.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved