Citizen Journalism

Opini : Peran Pragmatik dalam Komunikasi Sehari-hari

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang semakin ramai, ada satu hal yang sering kita abaikan: bahasa yang tak

Editor: Emil Mahmud
Buku Tematik
Ilustrasi: Pembahasan tema Alat Komunikasi Masa Kini. 

Salah satu jawabannya mungkin adalah dengan memberikan perhatian lebih pada bahasa yang tak terucap ini. Kita perlu lebih peka dalam membaca tanda-tanda nonverbal (Revita, 2023b), meskipun itu terjadi di ruang digital. 

Kita juga perlu belajar untuk menggunakan kata-kata kita dengan hati-hati, memastikan bahwa meskipun tidak ada tatapan mata atau senyuman yang bisa disaksikan, pesan kita tetap membawa kehangatan dan kepedulian.

Ada saatnya kita harus berhenti sejenak, mendengarkan bukan hanya apa yang dikatakan, tetapi juga apa yang tidak diucapkan. 

Keheningan, dalam banyak hal, bisa menjadi ruang bagi kita untuk lebih memahami, lebih merasakan, dan lebih dekat dengan orang-orang di sekitar kita. 

Dalam keheningan, ada peluang untuk membangun hubungan yang lebih kuat, karena kita diajak untuk benar-benar hadir, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional.

Bahasa yang tak terucap ini mengingatkan kita bahwa komunikasi adalah tentang lebih dari sekadar kata-kata (Revita, 2022). 

Terkadang, yang terpenting bukanlah apa yang kita katakan, tetapi bagaimana kita membuat orang lain merasa. 

Dalam diam, kita menemukan kesempatan untuk menunjukkan empati, untuk mendengarkan lebih dalam, dan untuk terhubung dengan cara yang lebih autentik.

Jadi, mari kita hargai bahasa yang tak terucap ini. Biarkan keheningan berbicara ketika kata-kata terasa tidak cukup.

Sebab, dalam setiap jeda, dalam setiap tatapan, terkandung makna yang begitu kaya, yang bisa menjadi jembatan antara hati kita dengan hati orang lain.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved