Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Soroti Potensi Mangrove Mentawai untuk Kemajuan Ekonomi

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid, mendorong pemanfaatan biocultural diversity dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Dirjen Kebudayaan saat kuliah umum di Convention Hall Unand, Rabu (11/9/2024). 

Menurut Hilmar, keterlibatan publik sangat penting. Lembaga pendidikan menurutnya, bisa bekerja sama dengan seniman, komunitas, dan pelaku budaya untuk memahami masalah dan advokasi yang diperlukan. 

Baca juga: Dirjen Kemendikbudristek Soroti Pentingnya Kebudayaan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Sumbar

Pembangunan kebudayaan berkelanjutan tidak hanya bergantung pada APBN atau APBD, tetapi juga melalui kemitraan dengan sektor swasta. Baginya, penting untuk memikirkan pembiayaan kebudayaan sebagai investasi yang menghasilkan dampak sosial positif (Social Return on Investment), sehingga dampak sosial dari kebijakan tersebut dapat diukur dengan jelas.

Hadir dalam diskusi ini, Kepala Dinas kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Dr Jefrinal Arifin menjelaskan upaya pengelolaan kebudayaan yang sudah dilakukan di Sumbar. 

"Pemprov Sumbar terus melakukan upaya untuk meningkatkan pengelolaan kebudayaan, diantaranya melalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda) tentang pemajuan kebudayaan, pelestarian cagar budaya, dan pengelolaan museum," katanya.

Ia menjelaskan Perda ini menjadi panduan bagi pemprov dalam mengelola kebudayaan. Sumatera Barat sendiri bukan hanya milik Minangkabau, tetapi juga semua etnis. yang ada di wilayah tersebut. 

"Dengan keragaman budaya yang ada, tentu kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, melainkan perlu bersatu dalam memajukan kebudayaan Sumbar," katanya.

Baca juga: Carilah Hasil Kebudayaan Berdasarkan Mata Pencaharian Kesenian Upacara Keagamaan di Indonesia

Prof Dr. Syukri Arief, Wakil Rektor 1 (Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan) Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat menjelaskan, kebudayaan Minangkabau telah menjadi perhatian di Universitas Andalas karena telah menjadi basis kebudayaan yang kaya untuk menjadi sumber pengetahuan. 

Dalam hal pemajuan kebudayaan, Unand berkomitmen untuk terus mendukung dan memaksimalkan SDM lewat berbagai program. 

"Studium generale ini menjadi momen baik bagi mahasiswa untuk dapat pencerahan langsung dari Dirjen Kebudayaan. Kegiatan ini bukan sekedar untuk pengetahuan, tetapi juga sebagai patokan dan pandangan ke depan bagaimana arah dan kebijakan nasional terutama dalam hal tata kelola dan sumber daya manusia kebudayaan. Kami berharap bisa turut berpartisipasi menghasilkan

lulusan dengan tata kelola yang baik untuk program pemajuan kebudayaan di Indonesia," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved