Citizen Journalism
Transmigrasi 'Bedol Deso' di Sitiung Dharmasraya, Sejarah Perjuangan, dan Dampaknya
Program Transmigran di Nagari Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang telah
Sitiung, yang sebelumnya hanya berupa hutan belantara, kini telah berubah berkat kerja sama antara pemerintah dengan pemilik tanah ulayat.
Pemerintah mengganti semua yang dimiliki oleh para transmigran di Wonogiri dengan tanah dan rumah baru di Sitiung, bahkan disebut sebagai
"ganti untung" karena luas tanah dan rumah yang diberikan lebih besar dari yang mereka tinggalkan.
Setiap keluarga transmigran diberikan lahan pekarangan seluas 1/4 hektar, rumah beserta isinya, 1 hektar sawah, dan 1 hektar kebun, dengan beberapa mendapatkan seekor sapi atau uang sebagai penggantinya.
Pada masa awal kedatangan, para transmigran dijanjikan kesejahteraan oleh pemerintah dengan diberi jaminan pasokan beras, ikan asin, garam, minyak goreng, dan minyak tanah.
Setiap kepala keluarga menerima 15 kg beras, sementara anggota keluarga lainnya masing-masing mendapatkan 10 kg.
Namun, kehidupan di tempat baru ini sangat berbeda dibandingkan dengan kampung halaman mereka di Jawa.
Pada tahun awal, para transmigran harus menghadapi tantangan besar, tinggal di rumah-rumah sederhana berukuran 4x6 meter yang terbuat dari papan, dengan hutan dan rawa-rawa di sekitarnya.
Program ini mengalami berbagai tantangan, termasuk kegagalan dalam beberapa upaya bercocok tanam di lahan baru yang masih sulit diolah.
Hingga akhirnya, Presiden Soeharto meluncurkan program pompanisasi, yang memanfaatkan air dari Batang Hari untuk irigasi sawah. Setelah beberapa kali percobaan, pada tahun 1984 program ini mulai menunjukkan hasil, dan perekonomian di Nagari Sitiung mulai membaik pada tahun 1986-1987.
Pada masa itu, kemiskinan sudah mulai berkurang, meskipun fasilitas pendidikan masih menjadi tantangan yang signifikan, terutama jika dibandingkan dengan di Jawa.
Penulis juga merangkum berbagai sumber terkait suka-duka para transmigran di Nagari Sitiung, yang berjuang menghadapi tantangan demi masa depan yang lebih baik.
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.