Tabuik Pariaman 2024

Tabuik Budaya Piaman 2024: Malam ini Berlangsung Prosesi Maarak Jari-jari dan Tradisi Basalisiah

Pada 8 Muharram 1446 H ini Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024 akan menjalankan tiga prosesi sekaligus, Minggu (14/8/2024)

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
Foto: Panji Rahmat/tribunpadang.com
Anak Tabuik Pasa sedang memainkan gendang tambuah dan tasa di simpang Tabuik jelang proses basalisiah, Kamis (11/7/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Pada 8 Muharram 1446 H ini Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024 akan menjalankan tiga prosesi sekaligus, Minggu (14/8/2024).

Prosesi pertama yaitu turun panja, maatam dan terakhir maarak jari-jari yang akan dilakukan pada sehabis Maghrib.

Tuo Tabuik Pasa Zulbakri, mengatakan, setelah maatam, prosesi akan dilanjutkan dengan maarak jari-jari.

Masing-masing rumah Tabuik akan mengarak panja yang berisi duplikat jari-jari Husain sampai bertemu di Simpang Tugu Tabuik.

Tuo Tabuik Pasa tersebut menerangkan, prosesi maarak jari-jari menggambarkan pengikut Husain yang menemukan jari-jari Husain di Padang Karbala.

"Nanti akan terjadi Tabuik basalisiah. Maarak jari-jari dimulai sejak sore, dan Tabuik basalisiah pada waktu malam," jelas Zulbakri.

Baca juga: Prosesi Maatam Melambangkan Rasa Duka, Lanjutan Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024

Sebelumnya diberitakan, Memasuki 8 Muharram 1446 H, Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024, melangsungkan prosesi turun panja dan maatam, Minggu (14/7/2024).

Dua prosesi ini menurut Tuo Tabuik Pasa, Zulbakri, merupakan dua prosesi yang saling berkaitan.

Kedua peristiwa itu menggambarkan peristiwa gugurnya cuu Rasulullah SAW (Husain) saat perang di Padang Karbala.

"Untuk prosesi turun panja kami lakukan saat pagi hari di rumah Tuo Tabuik," ujarnya, Minggu (14/7/2024).

Ia menjelaskan dalam prosesi turun panja ini, panja yang dimaksudkan merupakan kotak uang berisi duplikat jari-jari Husain.

Baca juga: Jelang Puncak Pesona Tabuik Piaman 2024, Pembuatan Fisik Tabuik di Rumah Tabuik Pasa Sudah 70 Persen

Lebih lanjut, Zulbakri menerangkan, pada peristiwa Padang Karbala, Husain dibunuh secara keji oleh tentara Raja Yazid Bin Muawiyah.

Saat peristiwa itu, kepala Husain  dipenggal, sehingga terpisah dari tubuh begitu juga jari-jari Husain dipotong.

"Jadi, pada prosesi turun panja ini kita menurunkan dan mengeluarkan duplikat jari-jari Husain untuk kemudian di arak dalam prosesi maarak jari-jari," paparnya.

Setelah prosesi turun panja, kelompok Rumah Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang melangsungkan prosesi maatam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved