Tabuik Pariaman 2024

Makna Prosesi Maambiak Batang Pisang dalam Rangkaian Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024

Kedua rumah Tabuik di Kota Pariaman baru saja menyelesaikan prosesi maambiak batang pisang dalam rangkaian Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024, Kamis...

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Foto: Panji Rahmat/tribunpadang.com
Prosesi Maambiak Batang Pisang, Kamis (11/7/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kedua rumah Tabuik di Kota Pariaman baru saja menyelesaikan prosesi maambiak batang pisang dalam rangkaian Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024, Kamis (11/7/2024).

Prosesi ini dilakukan bertepatan dengan 5 Muharam 1446 H, ini merupakan prosesi kedua dalam membuat Tabuik.

Menurut Urang Tuo Tabuik Pasa generasi ke lima Zulbakri, prosesi ini memiliki makna mendramatiskan pedang Husen dalam setiap pertempuran.

"Pedang Husen ini di dramatis kan karena setiap perperangan ia selalu menang," katanya.

Jadi saat prosesi ini dijelaskannya, terjadi penebangan batang pisang yang dilakukan oleh seorang algojo.

Penebasan ini hanya berlangsung sebanyak satu kali dan batang pisang ini langsung terpisah.

Pedang yang digunakan oleh algojo ini kata Zulbakri bernama janewa, pedang ini mencontoh pedang terdahulu yang pernah digunakan Husen.

Baca juga: Rumah Tabuik Subarang Selesaikan Prosesi Maambiak Batang Pisang, Sekali Tebas oleh Algojo

Setelah batang pisang ditebas, barulah batang pisang itu diambil. Prosesi ini berlangsung di Kelurahan Alai Galombang dan Kampuang Kaliang Kota Pariaman.

Menurut Mak etek sapaan akrab Zulbakri, batang pisang dipilih mengacu pada filosofis orang Pariaman.

Dimana batang pisang ini saat diambil buahnya, daunnya dan dicincang pelepahnya masih tetap bertahan untuk sementara waktu.

Batang pisang tersebut tetap berdiri kokoh sembari menunggu tunas disekitarnya tumbuh, setelah itu barulah batang pisang tersebut mati.

"Artinya orang Pariaman selalu mempersiapkan generasi berikutnya yang bisa diandalkan untuk masa depan," bebernya.

Begitulah batang pisang ini dijadikan filosofis bagi orang Pariaman.

Dalam pelaksanaan maambiak batang pisang oleh Tabuik Pasa, algojonya berhasil memancung keempat batang pisang dengan sekali tebasan.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved