Profil Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi: Ulama Besar dari Ranah Minang, Kini jadi Nama Masjid
Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi adalah salah satu ulama besar asal Indonesia yang namanya harum hingga ke Mekkah.
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
Ahmad Khatib menunjukkan bakat yang luar biasa dalam menyerap pelajaran, sehingga ia dikenal sebagai murid yang cerdas dan tekun.
Pada usia yang sangat muda, sekitar 11 tahun, Ahmad Khatib memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Mekkah, Arab Saudi.
Keputusannya ini didukung penuh oleh keluarganya, yang memahami pentingnya menuntut ilmu di pusat peradaban Islam. Di Mekkah, Ahmad Khatib belajar di Masjidil Haram, salah satu pusat pendidikan Islam terbesar pada masa itu.
Masjidil Haram bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat ilmu pengetahuan yang menjadi magnet bagi para pelajar dari seluruh dunia Islam.
Di Mekkah, Ahmad Khatib berguru kepada ulama-ulama besar yang terkenal dengan keilmuannya. Beberapa di antaranya adalah Syekh Mahmud bin Abdul Karim Al-Kurdi dan Syekh Muhammad Said Babusalam.
Dari para gurunya ini, Ahmad Khatib memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang berbagai disiplin ilmu, termasuk fikih, tafsir, hadits, dan tasawuf. Dia dikenal sebagai murid yang tekun dan cerdas, yang akhirnya mengantarkannya menjadi seorang ulama yang disegani.
Baca juga: Khatib Shalat Idul Adha di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Pondasi Tauhid
Menjadi Imam dan Khatib di Masjidil Haram
Keilmuan dan ketakwaan Syekh Ahmad Khatib yang menonjol membuatnya mendapatkan posisi penting sebagai Imam dan Khatib di Masjidil Haram, Mekkah.
Jabatan ini tidak hanya menunjukkan pengakuan terhadap kapasitas keilmuannya, tetapi juga tanggung jawab besar dalam memimpin shalat dan memberikan khotbah kepada umat Islam dari seluruh dunia yang datang ke Masjidil Haram.
Dalam kapasitas ini, Ahmad Khatib tidak hanya dikenal di Mekkah tetapi juga di seluruh dunia Islam, termasuk di tanah airnya, Minangkabau.
Ia menjadi figur yang dihormati dan dijadikan panutan oleh banyak ulama di Nusantara. Keberadaannya di Mekkah juga menarik banyak pelajar dari Indonesia yang datang untuk menuntut ilmu darinya, termasuk beberapa tokoh penting dalam sejarah pergerakan Islam di Indonesia.
Sebagai Imam dan Khatib di Masjidil Haram, Syekh Ahmad Khatib memiliki peran yang sangat vital. Ia tidak hanya memimpin shalat, tetapi juga memberikan ceramah dan khotbah yang sangat dinantikan oleh para jamaah.
Khotbah-khotbahnya selalu sarat dengan ilmu pengetahuan dan nasihat yang bermanfaat, sehingga membuatnya sangat dihormati oleh jamaah yang berasal dari berbagai belahan dunia.
Selain itu, Ahmad Khatib juga terlibat dalam berbagai diskusi ilmiah dengan ulama-ulama besar lainnya di Mekkah, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ulama terkemuka pada masa itu.
Baca juga: Khatib Shalat Idul Adha di Masjid Raya Sumbar, Gubernur Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Pondasi Tauhid
Dijadikan Nama Masjid
Jika Tidak Bertemu dengan Nan Ampek, Celaka lah yang Gadaikan dan Jual Harta Pusako di Minangkabau |
![]() |
---|
Sudah Makan Korban, Kecelakaan Sering Terjadi Dekat Jembatan Darurat Bukik Batabuah Agam |
![]() |
---|
Warga Bukik Batabuah Kecewa Jembatan Permanen Tak Kunjung Dibangun Pasca Galodo di Agam |
![]() |
---|
5 Fakta Tragis Penembak Ikan di Danau Maninjau, Dari Hilang Dini Hari hingga Jenazah Tersangkut |
![]() |
---|
Dinilai Vital, Wali Nagari Bukik Batabuah Agam Minta Jembatan Darurat Segera Dibangun Permanen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.