Gunung Marapi Erupsi

Aktivitas Gunung Marapi Sumbar Meningkat, 5 Kali Letusan dan 18 Hembusan hingga Minggu Siang

Aktivitas Gunung Marapi Sumatera Barat alami peningkatan pada hari Minggu (9/6/2024).

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
Dok Pos PGA Bukittinggi
Visualisasi Gunung Marapi dari Kota Bukittinggi, Minggu (9/6/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Aktivitas Gunung Marapi Sumatera Barat alami peningkatan pada hari Minggu (9/6/2024). Berdasarkan laporan Pos PGA Bukittinggi, terjadi 5 kali erupsi letusan dan 18 kali erupsi hembusan hingga siang.

Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi, erupsi Letusan pertama terjadi pada pukul 05.23 WIB dengan amplitudo maksimum 2.3 mm dan durasi ± 1 menit.

Erupsi kedua pukul 06.13 WIB dengan kolom abu setinggi 400 meter dengan amplitudo maksimum 4 mm dan durasi ± 37 detik.

Erupsi ketiga pukul 07.18 WIB dengan kolom abu setinggi 300 meter dengan amplitudo maksimum 4.4 mm dan durasi ± 39 detik.

Erupsi keempat pukul 08.10 WIB dengan kolom abu setinggi 300 meter dengan amplitudo maksimum 6.4 mm dan durasi ± 23 detik.

Baca juga: Masih Banyak Pemukiman dalam Ancaman Banjir Lahar Gunung Marapi Sumbar, Relokasi jadi Solusi

Erupsi kedua pukul 09.34 WIB dengan kolom abu setinggi 500 meter dengan amplitudo maksimum 3.2 mm dan durasi ± 53 detik.

Petugas Pos PGA Bukittinggi, Teguh Purnomo menyebutkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Tenggara.

"Selain itu, berdasarkan data dari pukul 00.00 hingga 12.00 WIB, erupsi hembusan juga terjadi sebanyak 18 kali, Vulkanik Dalam 1 kali, Tektonik Lokal 1 kali dan Tremor Menerus," katanya.

Teguh menyebutkan saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi Masyarakat di sekitar G. Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) G. Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Baca juga: Relokasi Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Marapi, Pemprov Sumbar Hibahkan Lahan Pertanian 3,6 Ha

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.

Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial
PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved