Relokasi Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Marapi, Pemprov Sumbar Hibahkan Lahan Pertanian 3,6 Ha

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menghibahkan lahan pertanian seluas 3,6 hektar di Rambatan, Kabupaten Tanah Datar kepada Pemerintah Tanah Datar.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Barat (Sumbar) Hansastri, menyampaikan lahan tersebut akan digunakan untuk membangun rumah warga yang akan direlokasi dari daerah terdampak bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumbar.

Bencana banjir lahar dingin disertai banjir bandang ini melanda Tanah Datar, Agam dan Padang Panjang, pada Sabtu (11/5/2024) yang lalu.

"Tanah pertanian tersebut tercatat di aset provinsi, kita hibahkan ke Tanah Datarr. Pemintaannya sudah masuk kemudian sudah dibahas, dengan dinas pertanian, sudah disetujui, sudah ada keputusan gubernur dan sudah saya tandatangani juga surat perjanjian hibahnya," kata Hansastri.

Terkait keamanan lokasi lahan tersebut, Hansastri mengatakan dari peta sementara aliran Gunung Marapi, daerah tersebut berada di luar kawasan bahaya.

Baca juga: Sekda Sumbar: Jalan Padang-Bukittinggi yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Selesai 21 Juli 2024

Nantinya direncanakan lahan tersebut akan dibangun sekitar 150 rumah untuk warga yang rumahnya rusak dan rumahnya berada dilokasi rawan banjir lahar dingin.

Sementara, relokasi warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam sedang berproses oleh pemerintah kabupaten Agam.

Menurutnya, jika nanti lokasi yang ditunjuk pemerintah kabupaten juga aset provinsi, maka akan dihibahkan juga.

"Untuk menyepakati titik terbaik relokasi ini harus dikomunikasikan juga dengan orang yang akan dipindahkan itu. Jangan-jangan, nanti dibangun, orang yang mau dipindahkan, tidak mau pindah ke situ," katanya.

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News