Berita Populer Sumbar

POPULER SUMBAR: Warga Lunang Pessel Tangkap Harimau, dan Gunung Marapi kembali Erupsi

Berikut ini berita Populer Padang yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Tangkap Harimau yang Mangsa Ternak

|
Editor: Mona Triana
Istimewa/Roma Vian
Warga Nagari Lunang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) memasang kandang jebak untuk menangkap harimau sumatera yang diduga memangsa sapi ternak warga yang ditemukan tinggal bangkai pada Kamis (6/6/2024) 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut ini berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Tangkap Harimau yang Mangsa Ternak, Warga Lunang Pessel Sumbar Pasang Kandang Jebak dari Besi.

Kemudian berita tentang BREAKING NEWS: Gunung Marapi kembali Erupsi, Abu Vulkanik Membubung 500 Meter ke Arah Barat.

Baca berita selengkapnya :

1. Warga Nagari Lunang, Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) memasang kandang jebak untuk menangkap harimau sumatera.

Harimau yang ditangkap merupakan harimau yang diduga memangsa sapi ternak warga yang ditemukan tinggal bangkai pada Kamis (6/6/2024).

"Kita pasang kerangkeng (kandang jabak) untuk mengamankan harimau tersebut," ujar salah seorang warga setempat, Roma Vian, kepada tribunpadang.com, Jumat (7/6/2025).

Ia mengatakan, kandang jebak yang dipasang merupakan milik BKSDA Sumbar yang dipinjamkan sebulan lalu yang juga dipegunakan untuk menangkap satwa dilindungi tersebut.

Diketahui, pada awal Mei 2024 lalu, warga Lunang menemukan jejak harimau di kawasan perkebunan dan sawah milik warga yang berada tak jauh dari permukiman warga.

Dari video yang dikirim Roma Vian, jejak harimau itu berukuran cukup besar, lebih besar dari kota rokok, dan berada persis di jalan perkebunan.

Dalam keterangannya, Roma Vian menyebut satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae itu sudah berkeliaran cukup lama di beberapa nagari di Lunang.

Lantaran berada di tengah perkebunan dan tak jauh dari permukiman, warga bersama BKSDA ketika itu memasang kandang jebak.

 "Harimau ini sudah berkeliaran di Nagari Pondok Pairan Lunang, Lunang Tengah, Lunang Selatan, Lunang Satu, Lunang, dan Sindang Lunang," kata Roma Vian.

Soal kandang jebak, Roma Vian bilang sebelumnnya kandang jebak dari besi itu dipasang di tempat lain namun hingga penemuan bangkai sapi pada Kamis kemarin belum membuahkan hasil.

Kemudian kandang jebak dipindahkan ke lokasi penemuan bangkai dan diberi umpan sisa tubuh sapi yang tidak habis diduga dimangsa harimau.

"Mudah-mudahan bangkai sapi ini nanti menjadi patokan harimau itu ada di sini (kembali untuk mencari sisa bangkai sapi)," kata Roma.

Sebelumnya diberitakan, bangkai sapi itu ditemukan di aliran anak air yang berada di tangah perkebunan sawit milik warga. Jaraknya sekitar empat kilometer dari jalan Padang-Bengkulu.

Adapun sapi itu dilaporkan hilang sejak Selasa (4/6/2024) malam dan pemilik telah berusaha mencarinya disekitar perkebunan namun tidak ditemukan.

Bangkai sapi ditemukan dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi awal sapi di lepaskan pemilik. Di sekitar lokasi penemuan bangkai, warga juga menemukan jejak harimau.

Baca juga: POPULER PADANG:Hakim PN Dilaporkan ke KY & Respons Ketua PN Terkait Hakim Diduga Lakukan Pengancaman

2. Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi Jumat (7/6/2024) siang. 

Berdasarkan laporan Pos PGA Bukittinggi, erupsi terjadi pukul 13.44 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 500 meter dari puncak.

Petugas Pos PGA Bukittinggi, Teguh Purnomo menyebutkan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3,5 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 42 detik," jelasnya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga). PGA memberikan rekomendasi sebagai berikut:

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/ bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia yang dapat diunduh dari Play Store, website Badan Geologi (https://geologi.esdm.go.id), website PVMBG (https://vsi.esdm.go.id), atau media sosial PVMBG (https://linktr.ee/PVMBG).

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved