Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Marapi di Galuang Sungi Puar Sumbar Sepakat untuk Relokasi

"Trauma, tidak mungkin lagi kami kembali tinggal di sana, malam itu masih teringat jelas," ujar penyintas banjir lahar dingin Gunung Marapi, saat dite

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Korban banjir lahar dingin di posko pengungsian Galuang, Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, Jumat (17/5/2024) 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM -  "Trauma, tidak mungkin lagi kami kembali tinggal di sana, malam itu masih teringat jelas," ujar penyintas banjir lahar dingin Gunung Marapi, saat ditemui di pos pengungsian Galuang, Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat, Jumat (17/5/2024).

Suara air, teriakan minta tolong dan tangis air mata masih menyelubungi ingatannya, tak kala di pos pengungsian.

Para penyintas memang butuh tempat tinggal, tapi mereka tidak berani lagi tinggal di lokasi yang sama.

Hanya saja, mereka cuma memiliki tanah di lokasi tempat rumah yang sudah rata dengan tanah itu.

"Kami tidak ada tanah lagi. Tapi kalau mau bangun rumah di sana tidak berani," terangnya.

Baca juga: Kisah Pilu Rafa, Murid SD yang Menulis Puisi Tentang Lingkungan Sebelum Bencana Galodo Sumbar

Ia bersama warga lain yang rumahnya rata dengan tanah berharap adanya relokasi dari pemerintah setempat.

Supaya mereka bisa kembali melanjutkan hidup dengan normal, seperti sediakala.

Suharni mengaku seluruh penyintas yang rumahnya habis terbawa air, sudah sepakat untuk tinggal di lokasi yang sama lagi.

"Kami berdelapan sudah sepakat kalau memang ada relokasi, kami akan ikut," ujarnya.

Mereka tidak neko-neko, dimanapun akan dipindahkan mereka siap, asalkan tidak di lokasi yang sama. (*)
 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved