Gunung Marapi Erupsi
Abu Vulkanik Turun Dampak Marapi Erupsi Lagi, Pemko Padang Panjang Liburkan Sekolah
Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang memulangkan siswa lebih awal untuk menghindari dampak abu vulkanik Gunung Marapi pada Rabu (27/3/2024).
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PANJANG - Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang memulangkan siswa lebih awal untuk menghindari dampak abu vulkanik Gunung Marapi pada Rabu (27/3/2024).
Gunung yang kembali erupsi pada Rabu dini hari itu diketahui berjarak sekitar 10 kilometer dari Kota Padang Panjang.
Abu vulkanik cukup tebal pasca erupsi membuat Pemko memulangkan lebih awal semua siswa sekolah tingkat TK, SD dan SLTP.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Nasrul, S.H, M.Si menyampaikan, sesuai arahan Penjabat (Pj) Wali Kota, kebijakan ini dilakukan mengingat kondisi erupsi Gunung Marapi yang berdampak luar biasa terhadap lingkungan sekolah.
"Maka untuk keselamatan dan pencegahan bahaya penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan akut-red) terhadap siswa dan warga sekolah, maka sekolah untuk hari ini diliburkan. Tadi jam 08.30 WIB siswa sudah dipulangkan," ujarnya dilansir dari Diskominfo Padang Panjang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Marapi Kembali Erupsi Siang Ini, Abu Vulkanik Membubung 1500 Meter ke Langit
Pihaknya mengimbau siswa agar menggunakan masker untuk melindungi diri dari ISPA, serta perlengkapan lainnya untuk melindungi mata dan kulit dari debu dan hujan abu vulkanik.
"Untuk sementara kita masih melihat perkembangan lebih lanjut. Mudah-mudahan tidak terjadi peningkatan abu vulkanik," harapnya.
Warga Sekitar Cemas
Eupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Rabu (27/3/2024) dini hari membuat warga yang tinggal di sekitar gunung menjadi cemas.
Pasalnya, saat gunung yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu erupsi, warga mendengar dentuman dan gemuruh yang sangat kuat.
Berdasarkan video rekaman CCTV yang diterima tim TribunPadang.com, tampak pijaran yang cukup tinggi dan banyak yang keluar dari puncak gunung saat erupsi terjadi.
Salah seorang warga yang tinggal di dekat gunung, Adrizal mengatakan, getaran dari erupsi seperti gempa hingga membuat lampu bergoyang.
"Cukup kuat getarannya hingga membuat lampu di rumah bergoyang, seperti gempa," katanya.

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus mengatakan, erupsi mengejutkan warga di sekitar gunung karena bunyi dentuman dan gemuruh yang kuat.
"Suaranya sangat kuat dan disertai dengan getaran hingga mengejutkan masyarakat. Binatang di sekitar pun terdengar berisik seperti memberikan pertanda bahwa terjadi bencana," ujarnya.
Baca juga: Terdengar Dentuman Cukup Keras saat Gunung Marapi Sumbar Erupsi Tengah Malam, Diikuti Suara Gemuruh
Kalaksa BPBD Bukittinggi, Zulhendri mengatakan, setelah erupsi, kawasan Nagari Sungai Pua dihujani abu.
"Kondisi di Sungai Pua cukup keras bunyi dentuman dan gemuruh. Sekarang juga terjadi hujan abu," ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan rilis tertulis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan pos Pengamatan Gunungapi Marapi, erupsi terjadi pada pukul 00.13 WIB.
Adapun Erupsi Marapi kali ini, tinggi kolom abu teramati mencapai 1.500 meter di atas puncak, atau 4.391 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38.7 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 45 detik.
Untuk diketahui, saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:
1. Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/ pengunjung/ wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
2. Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran/ bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
3. Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
4. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
5. Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.
6. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, X, dan instagram).
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News
Gunung Marapi Erupsi Dua Kali Jumat Pagi, Kolom Abu Teramati Setinggi 300 Meter |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Jumat Dini Hari, Kolom Abu Tertutup Kabut |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Hari Ini, 2 Kali Letusan Terjadi dari Pagi hingga Sore |
![]() |
---|
Gunung Marapi Kembali Erupsi Rabu Siang, Lontarkan Abu Vulkanik 500 Meter ke Arah Timur Laut |
![]() |
---|
Gunung Marapi Sumbar Erupsi 2 Kali Selasa Pagi, Abu Vulkanik Arah Tanah Datar dan Payakumbuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.