Ramadan 2024
Godok Batinta Takjil Pabukoan Khas Sumatera Barat, Si Manis Legit Berlumur Gula Merah
Memiliki nama yang unik, godok batinta, memang tak sepopuler lamang tapai, sala lauak, dan jajanan tradisional khas daerah Sumatera Barat lainnya.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Memiliki nama yang unik, godok batinta, memang tak sepopuler lamang tapai, sala lauak, dan jajanan tradisional khas daerah Sumatera Barat lainnya.
Bahkan uniknya jajanan ini mudah dijumpai hanya pada saat bulan Ramadan, terutama di Pasar Pabukoan.
Di antara banyaknya pada pedagang yang menyajikan berbagai menu makanan dan minuman, jajanan ini tetap menjadi menu pilihan masyarakat pada saat berburu takjil di Pasar Pabukoan Pariaman.
Godok batinta merupakan jajanan tradisional khas dari Sumatera Barat ( Sumbar) yang bahan utamanya adalah pisang dan tepung beras. Untuk membuatnya pun mudah.
Ditemui TribunPadang.com, Senin (20/3/2024), Nursamsi, seorang pedagang yang menjual jajanan unik ini mengatakan, untuk membuat godok batinta ini memerlukan bahan yang mudah didapatkan.
Baca juga: Pemko Pariaman Tetapkan Besaran Zakat Fitrah dan Fidyah Ramadan 1445 H
Ia menjelaskan bahan-bahan tersebut seperti pisang batu, tepung beras, gula merah dan garam secukupnya.
"Pisang terlebih dahulu dihaluskan dengan cara diremas, kemudian dimasukkan tepung beras ke dalamnya," jelasnya.
Lalu, lanjutnya tambahkan garam pada adonan tersebut secukupnya sesuai selera, kemudian aduk hingga rata.
"Tidak ada takaran waktu dalam membuat adonan ini, yang penting semua sudah halus dan bahannya pun sudah tercampur rata," katanya.
Jika sudah selesai, adonan tersebut dibentuk sesuai selera hanya dengan bantuan tangan tanpa menggunakan cetakan khusus.
Baca juga: Mutasi Besar-besaran di Polres Pariaman, 7 Pejabat Diganti

Lalu goreng hingga warnanya berubah menjadi agak kecoklatan.
Langkah selanjutnya yang dijelaskan Nursamsi yaitu membuat gula merah yang biasa disebut dengan tintanya.
"Orang minang menyebut gula merah tersebut dengan gula saka," jelasnya.
Menurutnya, dinamakan godok batinta karena pisang yang telah digoreng tadi dilumuri oleh gula saka tersebut sehingga bentuknya menyerupai tinta yang ditumpahkan.
"Gula saka itu dipanaskan, gak perlu lama asal gula tersebut sudah hancur dan kira-kira kentalnya pas," jelas perempuan berusia 60 tahun ini.
Untuk harga jual, godok batinta biasa dijual seharga Rp1.5 ribu per buah.(*)
Wako Padang Hendri Septa: Pesantren Ramadan 1445 H Selama 20 Hari Berjalan Lancar |
![]() |
---|
Puasa Sunnah yang Dilaksanakan Enam Hari setelah Hari Raya Idul Fitri |
![]() |
---|
BBPOM di Padang Temukan 3 Sampel Takjil Berbahan Bahaya Rhodamin B pada Ramadan 1445 H |
![]() |
---|
BPOM Tidak Temukan Bahan Berbahaya di Pasar Pabukoan Padang Pariaman |
![]() |
---|
Besaran Zakat Fitrah dan Fidyah 1445 H di Dharmasraya, Paling Tinggi Rp45 Ribu Per Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.