Citizen Journalism
Opini : Netralitas dalam Bahasa, Ditelaah dan Dideteksi dari Pilihan Diksi
Tahun 2024 merupakan tahun politik sekaligus tahun demokrasi bagi bangsa Indonesia
Adanya pelabelan, pendefenisian, dan bentuk tindak tutur yang ditemukan dan ditampilkan pada berbagai berita dewasa ini mengindikasikan bahwasanya daripada memaknai sebuah peristiwa secara objektif, banyak media massa dewasa ini cenderung memaknai sebuah peristiwa melalui ideologi mereka dimana tidak adanya netralitas dalam bahasa seringkali hadir mewarnai dibelakangnya.
Padahal jika ditelaah lebih lanjut, sebuah kata pada dasarnya selalu memiliki padanan kata yang baik dan netral disamping yang buruk. Dimana jika bisa memilih yang baik kenapa kita harus menggunakan yang buruk dan merusak netralitas dalam bahasa?
Pemilihan kata yang netral dan baik akan menjadi jalan untuk menggeser ketidak-netralan dalam bahasa karenanya gunakan lah bahasa yang baik terlebih jika ditujukan dan menyangkut kedamaian ditengah-tengah masyarakat.
Penulis berpendapat bahwa jangan sampai kita menjadi bagian dalam menciptakan konflik dan kegaduhan melalui bahasa yang kita gunakan! Jadilah bijak dalam bertindak dan berbuat.
MAN IC Padang Pariaman Menebar Harapan Jemput Masa Depan: Berakit-rakit ke Hulu, Berenang ke Tepian |
![]() |
---|
Kuliah Kerja Nyata: Program Mahasiswa di Indonesia Serupa, Bakti Siswa & Magang Industri di Malaysia |
![]() |
---|
Opini Ruang Kota Tanpa Asap: Car Free Day Antara Negara Serumpun Indonesia & Malaysia |
![]() |
---|
Opini Bahasa Melayu: Bila Percuma di Malaysia, Gratis di Indonesia |
![]() |
---|
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.