Gunung Marapi Erupsi

Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi saat Musim Hujan, Terutama dekat Aliran Sungai

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) mengingatkan warga waspada terjadinya banjir lahar dingin dampak erupsi Gunung Marapi.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
PGA Marapi
Visualisasi puncak Gunung Marapi dari kamera pengawas Pos PGA Bukittinggi Sabtu (6/1/2024). PVMBG mengingatkan warga waspada terjadinya banjir lahar dingin dampak erupsi Gunung Marapi. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) mengingatkan warga waspada terjadinya banjir lahar dingin dampak erupsi Gunung Marapi.

Hal itu disampaikan  oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Marapi dari PVMBG Kristianto.

Ia menjelaskan, banjir lahar dingin harus diwaspadai saat ini dikarenakan BMKG memprediksi curah hujan saat ini cukup tinggi di sekitar Gunung Marapi.

"Jika terjadi hujan cukup tinggi pada bulan Januari dan Februari 2024, maka potensinya semakin besar akan terjadi lahar dingin. Makanya ini perlu diwaspadai pada saat musim hujan," katanya di Kantor BPBD Sumbar, Jumat (12/1/2024).

Kristianto menjelaskan untuk lahar dingin bisa kemana saja bagi warga dekat sungai, dan tergantung arah aliran sungai.

Baca juga: Gunung Marapi Hari Ini: PGA Pantau Asap Kawah Membubung 400 Meter di Atas Puncak

Dikatakannya, untuk PVMBG lebih terfokus kepada aktivitas daripada Gunung Marapi.

Hasilnya, yang teramati masih tinggi adalah aktivitas hembusan abu vulkanik yang terus menerus masih teramati secara visual.

Untuk aktivitas gempa vulkanik juga masih terekam oleh PVMBG.

"Visual Gunung Marapi sangat dipengaruhi oleh keberadaan kabut dan awan. Kalau lava pijar teramati pada tanggal 8 Januari 2024," ujar Kristianto.

Selain itu, ia menyebut masyarakat tidak perlu cemas dengan adanya gas beracun dari aktivitas erupsi Gunung Marapi.

Baca juga: Abrasi Pantai Pasia Jambak Padang, Lurah Pasia Nan Tigo Usul Pemasangan Karung Pasir dan Batu Grid

Hal itu dikarenakan gas beracun hanya berada di sekitar kawah dari Gunung Marapi yang saat ini berada di level III atau siaga di Sumbar.

"Kalau gas beracun hanya terbatas di sekitar kawah, jadi tidak sampai ke penduduk. Kalau sudah rilis ke permukaan dan terkena sinar matahari akan hilang," kata Kristianto.

Jadi masyarakat tidak perlu cemas, karena gas beracun hanya berada di sekitar kawah.

Ia mengatakan, hal yang perlu diantisipasi di level III atau siaga ini adalah direkomendasi masih 4,5 kilometer dari kawah aktif.

"Potensi yang perlu diwaspadai, lontaran material pijar yang masih dalam radius 4,5 kilometer, abu vulkanik yang bisa tersebar tergantung arah dan kecepatan angin, serta lahar dingin," kata Kristanto.

Baca juga: Gunung Marapi Siaga, BPBD Sumbar: Sudah Ada Masyarakat yang Diungsikan dari Radius 4,5 Kilometer

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved