Kota Padang

10 Hari TPA di Padang Tampung Sampah dari Bukittinggi, TPA Payakumbuh Masih Tutup Pasca-longsor

Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Padang masih menampung sampah dari Kota Bukittinggi, Selasa (2/1/2024).

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
Tribun Pekanbaru/Riki Suardi
TPA Air Dingin, Padang. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Padang masih menampung sampah dari Kota Bukittinggi, Selasa (2/1/2024).

Sampah itu dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Hal itu dikarenakan dampak dari bencana longsor yang membuat Tempat Pembuang Akhir (TPA) Regional Payakumbuh ditutup sementara waktu.

Diketahui TPA Regional Payakumbuh merupakan tempat pembuangan akhir penanganan sampah bagi Kota Bukittinggi.

"Untuk hari ini masih lanjut. Kita memahami kondisi saudara kita, warga Bukittinggi yang juga tentunya berharap agar dibantu pengelolaan sampahnya," Hendri Septa.

Ia menyebutkan, sampah dari Bukittinggi ini ditampung sementara waktu di Padang dikarenakan dampak dari TPAS Payakumbuh yang terdampak akibat bencana.

"Bapak Wali Kota Bukittinggi menghubungi saya untuk meminta dibantu. Alhamdulillah kita siap membantu, dan semoga TPAS Regional Payakumbuh bisa segera diperbaiki," katanya.

Tangkapan layar video penampakan TPA Payakumbuh pasca longsor yang terjadi pada hari Rabu (20/12/2023) lalu.
Tangkapan layar video penampakan TPA Payakumbuh pasca longsor yang terjadi pada hari Rabu (20/12/2023) lalu. (Dok. Kadis LH Payakumbuh)

Baca juga: Dampak Longsor di TPAS Payakumbuh, 142 Ton Lebih Sampah Dikirim ke TPA Air Dingin Padang

Hendri Septa merasa kasihan dikarenakan harus membawa sampah dari Kota Bukittinggi ke Kota Padang yang berjarak kurang lebih sekitar 70 kilometer lebih.

Kata dia, untuk saat ini untuk kondisi TPA Air Dingin masih mencukupi sampah dari Padang dan Bukittinggi. 

Sekitar empat bulan yang lalu, Hendri Septa mengaku telah meminta camat dan lurah untuk mewujudkan bank sampah.

"Bank sampah ini upaya kita memilah sampah organik dan non organik. Selama ini masyarakat selalu mencampurkan organik dengan non organik," kata Hendri Septa.

Ia mengatakan, selama ini masyarakat mencampurkan sampah organik dan non organik, sehingga saat dibawa ke TPA Air Dingin menjadi menumpuk.

Ia berharap bank sampah ini bisa berjalan di 909 RW yang ada di Kota Padang. Satu RW diharapkannya ada satu bank sampah untuk memilah sampah organik dan non organik.

Diharapkannya sampah non organik yang ada di Kota Padang bisa dikelola dan didaur ulang kembali. Sedangkan, sampah organik bisa dijadikan pakan untuk budidaya maggot.

"Kami Pemerintah Kota Padang berharap, sebagaimana janjinya Pemerintah Pusat akan memberikan project Refused Derifed Fuel (RDF) untuk mengolah sampah bisa menjadi bahan bakar," pungkasnya.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved