Citizen Journalism

Opini Framing dan Bias Teks dalam Jurnalistik

Pada saat membahas dunia jurnalistik, bahasan seputar framing dan bias teks menjadi topik yang menarik untuk dicermati secara kritis, tapi obyektif.

Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/RahmatPanji
Ilustrasi: Seorang jurnalis saat meliput event, yakni prosesi mambuang Tabuik ke laut di pantai Gondoriah Kota Pariaman Sumatera Barat, Minggu (14/8/2022) lalu. 

Pan dan Kosicki (1993) dalam tulisan mereka “Framing Analysis an Approach to News Discourse” membagi analisis framing menjadi 4 dimensi struktural teks berita sebagai perangkat framing yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame dalam hal ini sangat berhubungan erat dengan makna yakni bagaimana sesorang memaknai sebuah peristiwa baik itu berupa opini maupun respon terhadap berbagai fenomena.

Respon dan opini yang ditampilkan dalam hal ini akan dapat terlihat secara tidak langsung melalui proses pembingkaian dan penggunaan berbagai perangkat tanda yang dimunculkan dalam sebuah teks.

Adapun 4 dimensi struktur perangkat framing menurut Pan dan Kosicki (1993) adalah sebagai berikut:

1. Struktur sintaksis

Struktur sintaksis dapat diamati melalui bagan berita yang ditampilkan teks. Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyususn dan mendeskripsikan sebuah peristiwa (baik itu melalui pernyatan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa) menjadi sebuah berita.

Elemen sintaksis memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan atau media memaknai peristiwa dan hendak kemana berita tersebut akan dibawa. Bentuk sintaksis yang paling populer adalah pramida terbalik yang dimulai dengan judul headline, lead, episode, latar, dan penutup. Dalam bentuk ini bagian yang atas cenderung ditampilkan lebih penting dibanding bagian bawahnya.

2. Struktur skrip

Struktur skrip melihat bagaimana wartawan atau media mengemas suatu peristiwa. Laporan berita dalam hal ini sering disusun sebagai suatu cerita.

Hal ini disebabkan 2 hal yaitu pertama untuk menunjukan adanya hubungan antara peristiwa satu dengan sebelumnya, kedua untuk menghubungkan teks yang ditulis dengan lingkungan komunal pembaca. Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How).

3. Struktur tematik

Struktur tematik yaitu cara pandang wartawan atau media atas suatu peristiwa yang kemudian terhimpun kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

Struktur tematik berhubungan dengan bagaimana fakta ditulis dan tema apa yang ditekankan secara garis besar dalam suatu berita.

4. Struktur retoris

Struktur retoris berhubungan dengan cara wartawan atau media menekankan arti tertentu yang digambarkan dari pilihan gaya atau kata.

Wartawan mengunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan penonjolan pada sisi tertentu, dan meningkatkan gambaran yang diinginkan dari suatu berita. Dalam hal ini, terdapat beberapa elemen dalam struktur retoris diantaranya leksikon, pemilihan kata, dan pemakaian kata.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved