Gunung Marapi Erupsi

Dua Korban Erupsi Marapi yang Dirawat di RSAM Bukittinggi Mulai Membaik, Hari Ini Sudah Pulang

Dua dari tiga korban erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang dirawat di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi mulai membaik.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Suasana ruang perawatan tiga korban erupsi Gunung Marapi yang dirawat di RSAM Bukittinggi, Kamis (7/12/2023). 

Dari tujuh orang, Ridho mengungkapkan hanya satu orang yang sudah pernah mendaki. Enam diantaranya baru pertama kali mendaki gunung.

Ridho mengatakan saat dalam perjalanan menuju puncak merpati, ia bersama teman-teman lainnya sempat mendengar suara seperti mendesis dari dalam kawah. Setelah itu kawah mengeluarkan asap tebal.

Namun, salah satu temannya yang sudah pernah mendaki mengatakan bahwa itu hal yang wajar dan biasa, sehingga mereka melanjutkan perjalanan ke puncak.

Ia mengatakan, saat erupsi terjadi, ia memperkirakan sekitar 30 orang lebih pendaki berada di dekat kawah.

Ridho menjelaskan saat terjadi erupsi, ia bersama teman lainnya sedang dalam perjalanan turun dari puncak merpati.

"Saat terjadi erupsi, kami sedang dalam perjalanan turun sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu kami sedang berada tidak jauh dari puncak merpati," katanya.

"Disaat tengah perjalanan itu gunung meletus tanpa aba-aba atau erupsi. Saat erupsi itu kami langsung mencari tempat berlindung karena erupsi mengeluarkan batu-batu besar dan panas," sambungnya.

Selanjutnya, kata Ridho, saat mencoba berlindung, ternyata batu panas yang dikeluarkan saat erupsi mengenai kakinya sehingga terluka dan membuat sulit berjalan.

"Batu yang berterbangan mengenai kaki saya sehingga terluka dan membuat sulit berjalan," jelasnya.

Selain itu, tangannya juga mengalami luka bakar karena kondisi tanah yang panas. Ia sesekali meletakan tangannya ke lumut untuk mendinginkannya.

Ridho mengatakan, saat berusaha turun, ia sedang bersama Adit dan Arbi.

"Kami bertiga waktu berusaha turun, karena Adit yang kondisinya masih bisa berjalan, jadi saya menyuruhnya untuk duluan turun dan mencari bantuan. Kalau Arbi kondisinya saat itu sudah parah," katanya.

Karena takut, ia bersama Arbi memberanikan diri untuk terus melanjutkan perjalanan dengan cara ngesot dan sesekali menggulingkan badannya karena sulit berjalan.

"Kami terus mencoba turun ke bawah dengan cara ngesot dan sesekali menggulingkan badan," katanya.

Baca juga: Cerita Irvanda Mulya Mahasiswa PNP yang Selamat dari Erupsi Gunung Marapi: Langsung Meledak

Muhammad Ridho Kurniawan, salah seorang korban selamat erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang terbaring di rumah sakit akibat sejumlah luka yang ia alami saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (8/12/2023).
Muhammad Ridho Kurniawan, salah seorang korban selamat erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang terbaring di rumah sakit akibat sejumlah luka yang ia alami saat ditemui TribunPadang.com, Kamis (8/12/2023). (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)

Selanjutnya ia bersama Arbi menemukan sebuah pondok yang letaknya tidak jauh dari tempat biasa pendaki mendirikan tenda.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved