Kabut Asap di Sumbar

Tak Hanya Padang, Kualitas Udara Memburuk Hampir Seluruh Kabupaten Kota di Sumbar Dampak Kabut Asap

Tidak hanya Kota Padang, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat kualitas udara pagi ini,

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Alat pemantau kualitas udara (Air Quality Monitoring System-AQMS) di lapangan kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman Kota Padang, Kamis (19/10/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tidak hanya Kota Padang, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat kualitas udara pagi ini, Kamis (19/10/2023) masuk kategori tidak sehat hampir merata di seluruh kabupaten kota.

"Di Pesisir Selatan, Dharmasraya, hampir semua merata tidak sehat," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar Asben Hendri, Kamis (19/10/2023).

Asben Hendri menambahkan, Pesisir Selatan dan Dharmasraya juga tidak sehat. Begitu juga kabupaten kota lainnya.

Menurutnya, penyebab udara Sumbar tidak sehat, selain karena kabut asap dari provinsi tetangga, ada beberapa titik api di Pesisir Selatan.

"Di pesisir selatan, Tapan dan Lunang," ujarnya.

Menurutnya, sampai saat ini pemerintah terus berupaya menangani titik api yang ada di Pesisir Selatan.

Untuk penanganan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BPBD, dan Dinas Kesehatan.

Baca juga: Update Kualitas Udara di Padang, Pemko Ingatkan Warga Rentan Wajib Pakai Masker Bila ke Luar Rumah

Selain itu, Asben Hendri mengatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) terpantau 102 dengan kategori tidak sehat.

"Tidak sehat,  nilainya 102," ujae Asben Hendri, Kamis (19/10/2023).

Menurutnya, range 100 sampai 200 sudah termasuk kategori tidak sehat.

Dia menyebut kondisi ini terjadi karena kabut asap kiriman dari provinsi tetangga.

"Kalau sudah tidak sehat, aktivitas tetap, cuman harus pakai masker," katanya.

Ia mengimbauan kepada warga saat kondisi kualitas udara tidak sehat, masyarakat disarankan menggunakan masker.

"Kalau bisa jangan aktivitas di luar rumah," katanya. 

Baca juga: Kualitas Udara di Padang Makin Buruk, Wali Kota Sebut Akibat Asap Kiriman Daerah Tetangga

 

 

Kabut Asap Meningkat

Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang mencatat terjadi peningkatan kabut asap di Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (18/10/2023).

Kepala GAW Sugeng Nugroho mengatakan, kualitas udara masih sedang, hanya saja ada peningkatan grafik dalam tiga hari terakhir.

"Pantauan parameter KU (kualitas udara) pada tanggal 14 – 17 Oktober 2023 menunjukkan adanya kenaikan konsentrasi parameter CO, CO2, O3, PM10 dan PM2.5. Meski, secara umum kualitas udara dalam kondisi sedang untuk PM2.5, dan kondisi baik untuk PM10," katanya, Rabu (18/10/2023).

Kendati masih di kualitas sedang, peningkatan grafik terjadi akibat kiriman asap dari Sumatera Selatan dan Jambi.

Pihaknya mencatat di Sumsel ada sebanyak 244 titik panas, diantaranya 92 Low, 128 Medium dan 94 High.

"Kiriman asap ini terjadi karena angin masih dari arah tenggara jadi berpengaruh pada penyebaran kabut asap ke Sumbar," terangnya.

Sedangkan di Sumbar tercatat ada 3 titik panas, 2 medium dan 1 high di Pesisir Selatan.

Baca juga: Kualitas Udara di Padang Makin Buruk, Wali Kota Sebut Akibat Asap Kiriman Daerah Tetangga

Lalu, potensi kemudahan terbakar  secara umum berada pada level aman hingga sangat tinggi. Level sangat tinggi terbakar berada di wilayah Dharmasraya, Sijunjung, Mentawai, Pesisir Selatan, Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Solok Selatan.

Serta, tingkat kemudahan penyebaran api berada pada level rendah hingga sangat tinggi. Level sangat tinggi tersebar di wilayah Dharmasraya, Solok Selatan, Sijunjung dan Mentawai.

Lebih lanjut pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak banyak beraktifitas di luar rumah dan menggunakan masker melihat kondisi saat ini.

Serta, mengurangi kegiatan penambahan polusi udara seperti membakar jerami, sampah dan lainnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved