Kabut Asap di Sumbar

Tak Hanya Padang, Kualitas Udara Memburuk Hampir Seluruh Kabupaten Kota di Sumbar Dampak Kabut Asap

Tidak hanya Kota Padang, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat kualitas udara pagi ini,

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Alat pemantau kualitas udara (Air Quality Monitoring System-AQMS) di lapangan kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman Kota Padang, Kamis (19/10/2023). 

 

Kabut Asap Meningkat

Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Koto Tabang mencatat terjadi peningkatan kabut asap di Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (18/10/2023).

Kepala GAW Sugeng Nugroho mengatakan, kualitas udara masih sedang, hanya saja ada peningkatan grafik dalam tiga hari terakhir.

"Pantauan parameter KU (kualitas udara) pada tanggal 14 – 17 Oktober 2023 menunjukkan adanya kenaikan konsentrasi parameter CO, CO2, O3, PM10 dan PM2.5. Meski, secara umum kualitas udara dalam kondisi sedang untuk PM2.5, dan kondisi baik untuk PM10," katanya, Rabu (18/10/2023).

Kendati masih di kualitas sedang, peningkatan grafik terjadi akibat kiriman asap dari Sumatera Selatan dan Jambi.

Pihaknya mencatat di Sumsel ada sebanyak 244 titik panas, diantaranya 92 Low, 128 Medium dan 94 High.

"Kiriman asap ini terjadi karena angin masih dari arah tenggara jadi berpengaruh pada penyebaran kabut asap ke Sumbar," terangnya.

Sedangkan di Sumbar tercatat ada 3 titik panas, 2 medium dan 1 high di Pesisir Selatan.

Baca juga: Kualitas Udara di Padang Makin Buruk, Wali Kota Sebut Akibat Asap Kiriman Daerah Tetangga

Lalu, potensi kemudahan terbakar  secara umum berada pada level aman hingga sangat tinggi. Level sangat tinggi terbakar berada di wilayah Dharmasraya, Sijunjung, Mentawai, Pesisir Selatan, Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Solok Selatan.

Serta, tingkat kemudahan penyebaran api berada pada level rendah hingga sangat tinggi. Level sangat tinggi tersebar di wilayah Dharmasraya, Solok Selatan, Sijunjung dan Mentawai.

Lebih lanjut pihaknya menghimbau agar masyarakat tidak banyak beraktifitas di luar rumah dan menggunakan masker melihat kondisi saat ini.

Serta, mengurangi kegiatan penambahan polusi udara seperti membakar jerami, sampah dan lainnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved