Kota Padang
Rumah Tak Dialiri Air, Warga Padang Unjuk rasa ke Kantor PDAM: Bawa Handuk, Ember hingga Cucian
Puluhan warga melakukan unjuk rasa ke Kantor Unit Pagambiran Area Pelayanan Selatan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Puluhan warga melakukan unjuk rasa ke Kantor Unit Pagambiran Area Pelayanan Selatan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar) pada Kamis (19/10/2023) pagi.
25 orang lebih warga yang berasal dari tiga RW itu melakukan unjuk rasa lantaran rumah-rumah mereka tidak dialiri air sama sekali sejak sepekan terakhir.
Uniknya, warga melakukan aksi dengan cara yang tak biasa. Mereka membawa ember, kain cucian, handuk dan lain sebagainya.
Beberapa orang bahkan membawa handuk kemudian mandi di kamar mandi Kantor PDAM Unit Pagambiran itu.
"Dari pekan lalu air sama sekali tidak hidup, jadi kami masyarakat ambil air ke masjid, mandi ke masjid, lalu juga bawa galon, atau dirigen untuk dibawa ke rumah, kadang pakai motor, kadang jalan kaki atau gerobak," ujar Yul, Ketua RT II RW XII.
Baca juga: Masyarakat Padang Laweh Selatan Syukuran, Dapat Air Bersih dari PDAM Tirta Sanjung Buana
Adapun kata dia, sebetulnya daerahnya minim dialiri air sejak beberapa bulan terakhir saat kemarau melanda, sementara warga tetap membayar iuran.
"Kekeringan sejak kemarau, waktu itu air mati, kemudian konsultasi dengan tokoh masyarakat hingga ke PDAM pusat termasuk ke sini minta solusi, katanya diberi jatah giliran air tapi tak ada bukti sama sekali," kata Yul.
Ia menuturkan, secara umum di RW XII dan RW III Kelurahan Pagambiran Ampalu Nan XX kerap dilanda kekeringan setiap musim kemarau.
Sementara, kata dia, saat musim penghujan daerah mereka memang dialiri air, namun airnya cenderung keruh.
"Tadi kami datang ramai-ramai datang bersama masyarakat dengan ketua LPM demo, kalau memang air kering, kenapa di wilayah kami saja? Kenapa di wilayah lain tak pernah kering, Bintan, Griya Elok, Arai Pinang, Malindo tak pernah mati air sama sekali," katanya.
Baca juga: Didemo Mahasiswa Soal Praktik KKN, Direktur PDAM Padang Pariaman Sebut akan Lebih Transparan
Ketua RT II ini mengatakan, ia dan warga akan tetap melakukan aktivitas di PDAM, baik mandi dan aktivitas lain sampai aliran air kembali normal ke rumah mereka.
"Kami akan tetap aktivitas di sini (PDAM unit Pagambiran) sampai airnya normal kembali, sampai tuntutan kami dipenuhi, agar PDAM mengalihkan pipa dari Gadut dan daerahnya kembali dialiri air," pungkasnya.
Marah Hendry, Kepala PDAM unit Pagambiran mengatakan bahwa situasi dan kondisi kemarau panjang mengakibatkan air yang akan dialiri ke rumah warga sangat terbatas, sementara tuntutan konsumen bagaimana airnya supaya lancar sampai ke rumah.
"Dengan kondisi seperti ini air sangat terbatas yang tak bisa kita alirkan kontinyu seperti biasanya," kata Marah Hendry yang diwawancarai pasca aksi warga di kantornya.
Merespons tuntutan warga, dengan kondisi kekeringan, ia mengaku sudah menyampaikan aspirasi warga ke bagian distribusi PDAM Padang untuk mengatur penggiliran suplai air.
Petugas Damkar Evakuasi Ular Piton dari Dapur Rumah Warga di Nanggalo Padang |
![]() |
---|
Satpol PP Padang Bongkar Lapak PKL yang Membandel Gunakan Fasilitas Umum |
![]() |
---|
Satpol PP Padang Sita Peralatan Dagang PKL yang Gunakan Trotoar dan Badan Jalan di Jalan Jhoni Anwar |
![]() |
---|
Iklan Rokok Masih Marak di Jalan Protokol Kota Padang, Meski Ada Perda KTR dan Perpres Terbaru |
![]() |
---|
Patroli Balap Liar dan Tawuran di Padang, Satpol PP Temukan Remaja Menenggak Alkohol di Ruang Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.