Kabut Asap di Sumbar

Sebulan Kabut Asap Menyelimuti, Ketua KNPI Sumbar Minta Perhatian Pemprov Segera Tanggulangi

KNPI) Sumatera Barat (Sumbar) Nanda Satria meminta perhatian pemerintah untuk menanggulangi kabut asap

|
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
Ketua KNPI Sumatera Barat (Sumbar) Nanda Satria dijumpai TribunPadang.com usai rapat paripurna peringatan HUT ke-78 Sumbar, Minggu (1/10/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Barat (Sumbar) Nanda Satria meminta perhatian pemerintah untuk menanggulangi kabut asap yang menyelimuti Sumbar sejak sebulan terakhir.

Menurutnya, meski faktor dominan kabut asapĀ  berasal dari banyaknya titik api di provinsi tetangga Sumbar. Ia menilai hal tersebut juga menjadi alarm bagi Pemprov dan masyarakat Sumbar.

Setidaknya, kata dia, sejumlah titik api juga tersebar di Pesisir Selatan, Solok Selatan, Dharmasraya dan daerah lainnya.

"Jangan lupa ada fenomena sebulan terakhir bahwa kabut asap tak kunjung berhenti, beberapa hari terakhir bahkan sangat parah. Apalagi ada kabar peningkatan kasus ISPA, batuk, utamanya diderita kelompok rentan, khususnya di Padang," kata Nanda Satria kepada TribunPadang.com usai dirinya menghadiri rapat paripurna istimewa peringatan HUT ke-78 Sumbar, Minggu (1/10/2023).

Ia menegaskan bahwa bahwa butuh penanganan intensif dari pemerintah untuk memerangi kabut asap ini.

Baca juga: Tak Ada Hot Spot di Sumbar, Kadishut Sebut Kabut Asap Tebal Kiriman dari Jambi dan Sumsel

Pemerintah, khususnya organisasi perangkat Daerah (OPD), kata dia, harus terus memantau perkembangan kabut asap dan kualitas udara.

Termasuk, menurutnya menyosialisasikan dan mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan.

"Kami hari ini dengan Sekretaris KNPI Sumbar memakai masker dari awal sampai akhir rapat paripurna, dan juga kami membagikan masker kepada anggota DPRD, semoga menjadi pengingat bagi wakil rakyat bahwa butuh penanganan yang serius agar dampak kabut asap tidak berdampak lebih jauh," ujar Bacaleg DPRD Sumbar dapil I dari partai NasDem ini.

Diketahui sebelumnya, sudah lebih dari sebulan lamanya Kota Padang dan wilayah lain di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) diselimuti kabut asap.

Dua hari terakhir di Kota Padang kabut asap semakin tebal, dibuktikan dengan jarak pandang yang semakin berkurang.

Pada Sabtu (30/9/2023) sepanjang hari langit Kota Padang layaknya mendung, namun hujan tak kunjung turun.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Minangkabau M. Aziz Lazuardi mengatakan bahwa tiga hari terakhir kabut asap menyebabkan jarak pandang di Sumatera Barat secara umum dan Kota Padang secara khusus berkisar antara 6-7 kilometer saat siang hingga malam hari.

Namun pada dini hari hingga pagi jarak pandang minimum mencapai 3 kilometer.

Baca juga: Gubernur Mahyeldi Sebut Kabut Asap Tebal di Sumbar Kiriman dari Provinsi Tetangga

Hal tersebut disampaikan Aziz berdasarkan pengamatan di Stasiun Meteorologi Minangkabau dan di Stasiun Meteorologi Teluk Bayur.

Ia mengatakan bahwa faktor dominan penyebab kabut asap di wilayah Sumbar karena meningkatnya titik api (hotspot) di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved