Pembunuhan di Jepang
Keluarga Ungkap Impian Besar Josi Putri Cahyani, Pelajar Asal Padang Pariaman yang Dibunuh di Jepang
Cita dan harapan besar dipikul oleh sosok WNI asal Padang Pariaman yang meninggal di Jepang Josi Putri Cahyani (23), mengangkat derajat keluarga.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Cita dan harapan besar dipikul oleh sosok WNI asal Padang Pariaman yang meninggal di Jepang Josi Putri Cahyani (23), mengangkat derajat keluarga.
Lahir dan besar di Korong Lancang, Nagari III Koto Aur Malintang, Aur Malintang, Padang Pariaman. Rumah Josi berjarak 10 kilo dari pasar dan kantor wali nagari III Koto Aur Malintang.
Mulai dari jalan aspal hitam, semen, kerikil dan tanah, turut membimbing pengendara untuk menuju rumahnya. Bahkan untuk ke rumah Josi, harus berjalan kaki sekitar 3 menit.
Baca juga: WNI Korban Pembunuhan di Jepang, sang Ibu Minta Pihak Kepolisian Beri Pelaku Hukuman Setimpal
Josi lahir dan besar di sana, ibu kandungnya Dasmawati (40), menyebut Josi adalah anak yang pintar sejak kecil.
Di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, Josi selalu mendapat peringkat satu.
Lalu, di sekolah menengah kejuruan Josi tetap bisa bersaing di tiga besar.
"Josi itu berlebih dari teman sebayanya, selalu mendapat prestasi," ujar ibunya yang sejak Josi kelas 5 SD merantau ke Malaysia.
Sejak ibunya merantau, Josi dibesarkan neneknya. Bersama adiknya Josi sudah jauh dari kedua orang tua.
Ayah dan ibunya berpisah, ayahnya tinggal di Jakarta dan ibunya bekerja di Malaysia.
Baca juga: Orang Tua Josi Putri Cahyani Tiba di Padang Pariaman, Tunggu Pemulangan Sang Anak dari Jepang
Kondisi serupa itu membuat Josi jadi lebih mandiri, selama di asuh neneknya Josi jadi perempuan yang cekatan dan disiplin.
Besar bersama neneknya di kampung, Josi memiliki cita yang besar.
Situasi yang ia hadapi, membuat Josi ingin sekali mengangkat derajat keluarganya, baik secara ekonomi dan sosial.
"Makanya ia sangat haus untuk belajar, ia punya keinginan besar untuk masa depan," jelas ibunya ditemui di Aur Malintang.
Josi remaja selalu berandai pada neneknya, jika sudah sukses akan membahagiakan nenek.
Bahkan sampai ia sekolah bahasa di Jepang, keinginan itu selalu ia sampaikan pada ibu, ayah dan adiknya.
Baca juga: Profil Josi Putri Cahyani, WNI Asal Padang Pariaman yang Dibunuh di Jepang, Anak Sulung yang Cerdas
Selama sekolah di Jepang, Josi juga bekerja untuk meningkatkan kemampuan bahasanya. Uang hasil kerja tersebut selalui a kirim pada neneknya.
"Untuk nambah uang belanja nenek," kata ibunya mencontohkan kalimat yang sering disampaikan Josi jika hendak mengirim uang.
Citanya yang besar memang selalu mendapat dukungan dari pihak keluarga.
Hanya saja cita itu harus terhenti, setelah empat bulan ia merantau sebagai pelajar ke Jepang, Josi ditemukan meninggal di sebuah apartemen berjarak 3 Km dari asramanya.
Josi pergi dengan citanya yang besar. Kabar kematiannya masih disembunyikan dari neneknya, keluarga tidak ingin kepergian Josi menjadi pukulan hebat pada neneknya.
"Kami masih berusaha mencari waktu yang tepat, supaya neneknya bisa menerima kepergian Josi," jelas ibunya.
Baca juga: KRONOLOGI WNI di Jepang Hilang Kontak dan Ditemukan Meninggal Dunia di Apartemen
Dibunuh oleh Kenalan
Josi Putri Cahyani merupakan seorang pelajar asal Padang Pariaman, Sumatera Barat yang tengah menimba ilmu di sebuah sekolah bahasa yang ada di Jepang.
Ia ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar apartemen di Kota Maebashi, Prefektur Gunma pada Selasa (22/8/32023) yang berada tak jauh dari asrama tempat ia tinggal.
Josi dibunuh oleh seorang kenalannya berinisial KK, warga Jepang yang belakangan diketahui memiliki catatan kriminal kasus pembunuhan pada tahun 2017.
Kadiv Hubungan Internasional, Irjen Krishna Murti mengatakan saat ini terduga pelaku sudah ditangkap pihak kepolisian Jepang.
Dia mengatakan dari laporan yang ada, pembunuh itu ditangkap di salah satu stasiun Tokyo, Jepang pada Kamis (24/8/2023) waktu setempat.
"Polisi Jepang sudah berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan terhadap korban JPC pada 24 Agustus 2023 di salah satu stasiun di Tokyo pukul 13.25 waktu Tokyo," kata Krishna, Jumat (25/8/2023).
"Namun belum dikonfirmasi secara resmi bahwa yang bersangkutan adalah pelaku pembunuhan, regulasi di Jepang mewajibkan Kepolisian Jepang untuk memeriksa tahap demi tahap," jelasnya.
Dikutip dari media Jepang Asahi, penemuan jenazah Josi berawal dari laporan kehilangan yang diajukan kerabatnya ke kepolisian setempat.
Joshi dilaporkan hilang sejak pertengahan Agustus 2023. Salah satu teman Joshi melaporkan hal itu ke kepolisian pada 22 Agustus 2023.
Polisi mulai menyelidiki keberadaan Joshi hingga akhirnya menemukan mayat seorang perempuan di sebuah kamar di lantai dua apartemen di Bunkyo-cho sehari setelahnya.
"Menindaklanjuti informasi tersebut, KBRI telah berkoordinasi dg Kepolisian Gunma untuk proses otopsi dan identifikasi jenazah," kata Judha.
Hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab kematian korban.
Namun berdasarkan keterangan yang didapat Asahi, tak ada luka fisik yang terlihat di tubuh korban.
"Hingga saat ini KBRI masih menunggu hasil otopsi dan identifikasi jenazah tersebut," tutup Judha.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Bulan Depan Kasus WNI Asal Padang Pariaman yang Dibunuh di Jepang Disidangkan |
![]() |
---|
Kejaksaan Jepang Temui Keluarga Josi Putri Cahyani Korban Pembunuhan di Polres Pariaman |
![]() |
---|
Kasus Pembunuhan Josi WNI Asal Padang Pariaman, Keluarga bakal Terbang ke Jepang Hadiri Sidang |
![]() |
---|
2 Hari Lagi Polisi & Jaksa Jepang Akan Kunjungi Kediaman Josi Cahyani Putri di Padang Pariaman |
![]() |
---|
Polisi & Jaksa Jepang Sepakat Juangkan Hukum Setimpal untuk Pelaku Pembunuhan WNI Padang Pariaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.