Provinsi dengan Perantau Terbanyak 2020-2022, Sumatera Barat Urutan Berapa?
Kebiasaan merantau bagi orang Sumatera Barat (Sumbar) cukup dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia. Sumbar termasuk paling banyak perantau.
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM - Kebiasaan merantau bagi orang Sumatera Barat (Sumbar) cukup dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia.
Kebiasaan merantau erat kaitannya dengan sistem matrilineal yang menjadi ciri khas tersendiri bagi Sumbar.
Karena kaum laki-laki tidak punya hak atas tanah dan harta pusako yang hanya diwariskan kepada perempuan, maka dia dianjurkan untuk merantau.
Ada pepatah yang cukup familiar di kalangan orang Minang, yaitu:
Karakok madang di hulu, babuah babungo balun. Marantau bujang dahulu, di kampuang paguno balun.
Baca juga: Helat Agam Tourism Expo 2023, Bupati Agam Audiensi dengan Bakor Perantau Agam
Namun pada era kontemporer, merantau tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja, tapi juga oleh perempuan.
Semarak warga di perantauan akan sangat terasa kala hari raya Idulfitri. Pada momen ini biasanya banyak para perantau yang akan pulang ke kampung halaman.
Meski demikian, kebiasaan merantau tidak hanya dilakukan oleh orang Sumatera Barat atau Minangkabau.
Keterbatasan ruang, penguasaan atas tanah atau tntutan ekonomi juga membikin banyak masyarakat di provinsi lain bermigrasi.
Lantas provinsi mana saja dengan jumlah perantau terbanyak dalam dua tahun terakhir?
Baca juga: Pulang Basamo ke Kampung Halaman, Perantau Saniangbaka Solok Disambut Gubernur Mahyeldi
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan Statistik Migrasi Indonesia Hasil Long Form Sensus Penduduk tahun 2020 menghimpun jumlah migrasi penduduk Indonesia.
BPS menyebut angka migrasi keluar dari suatu provinsi dihitung berdasarkan banyaknya perantau per 1000 penduduk suatu provinsi.
Provinsi dengan jumlah migrasi keluar terbanyak pada periode 2020-2022 adalah Jawa Tengah, yakni 5,99 juta jiwa per 1.000 penduduk.
Pada posisi kedua ditempati oleh Provinsi Jawa Timur dengan jumlah migrasi keluar mencapai 3,47 juta jiwa, dengan rincian 1,83 juta perantau laki-laki dan 1,49 juta perempuan.
DKI Jakarta menempati urutan ketiga dengan angka migrasi keluar mencapai 3,05 juta orang. Dari jumlah itu, 1,56 juta adalah laki-laki dan 1,59 juta perantau perempuan.
Baca juga: Bupati Agam Berbaur Bersama Perantau, Andri Warman: Ini Jadi Momentum Bersejarah
Pada urutan keempat ada Provinsi Jawa Barat dengan jumlah migrasi keluar mencapai 2,54 juta orang, dan disusul Sumatera Utara dengan 2,31 jiwa orang.
Sedangkan Sumatera Barat berada di posisi ketujuh, berada di bawah Sulawesi Selatan. Jumlah perantau asal Sumbar pada periode 2020-2022 mencapai 980.911 jiwa.
Kendati berada di urutan ketujuh dari segi jumlah, BPS mencatat persentase penduduk Sumbar yang migrasi keluar mencapai 15,77 persen dari jumlah penduduknya.
Hal ini menjadikan Sumbar sebagai daerah tertinggi nomor tiga yang penduduknya merantau pada periode ini, setelah DKI Jakarta (29,39 persen) dan DI Yogyakarta (20,17 % ). (*)
| Fenomena Lapas Pariaman, Generasi Produktif Dikuasai Narkoba dan Asusila |
|
|---|
| Dinas PUPR Bukittinggi Ganti Ukuran Saluran Drainase di Tarok Jadi 100 Cm |
|
|---|
| Dinas PUPR Perbaiki Dua Titik Saluran Drainase di Tarok Bukittinggi untuk Cegah Banjir |
|
|---|
| DLH Dharmasraya Tindak Lanjuti Laporan Masyarakat Soal Sampah di SMPN 3 Sitiung |
|
|---|
| Mahyeldi Resmi Sandang Gelar Magister Manajemen di Malaysia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.