Banjir di Sumbar
Kawasan Tunggul Hitam Padang Sering Banjir, Warga Harap Pemerintah Carikan Solusi
Warga Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang meminta pemerintah agar mencarikan solusi terhadab banjir yang sering melanda wilayah tersebut.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
Wali Kota Padang Sebut Banjir Karena Curah Hujan Tinggi
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan banjir yang merendam sejumlah titik di Kota Padang terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak Kamis (13/7/2023) malam hingga Jumat (14/7/2023) pagi disertai naiknya air pasang laut.
"Ini fenomena alam dan pernah terjadi pada tahun lalu. Di saat hujan deras air menuju laut dan ternyata disambut pasang laut yang tinggi sehingga air kembali ke daratan," terang Hendri Septa, Sabtu (15/7/2023)
Menurutnya, BPBD dan Tim Reaksi Cepat (TRC) di beberapa OPD telah langsung bergerak cepat membantu masyarakat yang memerlukan evakuasi untuk dievakuasi ke tempat pengungsian yang disediakan.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Tinjau Banjir di Maransi Padang, Janji Carikan Solusi
Selain itu, Pemko Padang juga berupaya menyiapkan dapur umum di lokasi penampungan sementara dan juga menyalurkan bantuan yang dibutuhkan seperti makanan, tempat tinggal sementara dan lainnya.
Hendri Septa beserta jajaran juga sudah meninjau bencana longsor di Kecamatan Padang Selatan dan kecamatan Koto Tangah.
"Mari kita sama-sama berdoa semoga musibah ini segera berlalu dan kita dapat beraktivitas seperti biasa lagi seperti biasanya," sambung Wali Kota.
Menurut Hendri Septa, hingga saat ini banjir terjadi di 35 titik di Kota Padang, longsor di 11 titik dan pohon tumbang di 8 titik, dengan jumlah pengungsi banjir yang telah dievakuasi 403 orang hingga berita ini diturunkan.
Baca juga: Banjir Masih Terjadi di Kawasan Dodok Tunggul Hitam, Warga: Surutnya Sedikit

"Kita masih menunggu laporan dari para camat dan jika memang butuh tanggap darurat tentu akan kita lakukan," kata Wako yang di sepanjang kunjungannya membagikan 1650 pax makanan siap saji kepada para pengungsi.
Wako Hendri Septa mengatakan saat ini berencana mengajukan alat penghisap air yang dapat menyalurkan air dengan cepat ke laut kepada BPNP
"Saya rasa ini menjadi solusi cepat selain perbaikan sistem drainase kota yang tetap kita jalankan secara berkelanjutan," katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Wakil Wali Kota Padang Ekos Albar beserta jajaran Pemko Padang yang telah bahu-membahu bersama warga melakukan reaksi cepat penanganan banjir dari subuh tadi, sebelum kepulangannya ke Kota Padang.
Baca juga: Cerita Keluarga Pasien RSUP M Djamil Padang: Tak Bisa Tidur Ketika Banjir, Baru Surut Saat Subuh
Lebih lanjut Wako Padang mengimbau seluruh warga Kota Padang untuk mewaspadai potensi bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi dikarenakan cuaca ekstrem.
"Hujan lebat yang disertai angin kencang dapat memicu terjadinya bencana banjir, pohon tumbang, tanah longsor, dan lainnya. Untuk itu kepada seluruh warga Kota Padang saya minta tetap waspada. Karena dari info BMKG curah hujan kemungkinan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan," imbau Wako. (TribunPadang.com/RimaKurniati)
Empat Kabupaten di Sumbar Dilanda Bencana, Banjir di Sijunjung Isolasi Ribuan Warga |
![]() |
---|
Tiga Kabupaten di Sumbar Dilanda Banjir, Ratusan Orang di Padang Pariaman Dievakuasi ke Tempat Aman |
![]() |
---|
PABPDSI 50 Kota, OPD dan Wali Nagari Lareh Sago Halaban ke Jakarta, Minta Normalisasi Batang Sinamar |
![]() |
---|
PMI Sumbar Hibur Anak-Anak Korban Bencana di Pesisir Selatan, Ajak Main dan Bernyanyi Bersama |
![]() |
---|
Mensos Risma Tawari Anak Korban Bencana di Padang Pariaman Bekerja di Kemensos RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.