Banjir di Sumbar

Kawasan Tunggul Hitam Padang Sering Banjir, Warga Harap Pemerintah Carikan Solusi

Warga Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang meminta pemerintah agar mencarikan solusi terhadab banjir yang sering melanda wilayah tersebut.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Banjir akibat hujan deras yang melanda Kota Padang sejak Kamis (13/7/2023) malam menggenangi kawasan Cikarau, Kelurahan Dodok Tunggul Hitam, Kota Padang pada Jumat (15/7/2023). 

TRIBUNPADANG.COM - Warga Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang meminta pemerintah agar mencarikan solusi terhadab banjir yang sering melanda wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Asni, warga Maransi, Kelurahan Dadok Tunggul, Kota Padang saat ditemui Sabtu (15/7/2023).

Asni mengaku banjir yang terjadi pada Jumat (14/6/2023) termasuk terparah selama tujuh tahun terakhir.

Menurutnya, ketinggian air sampai leher orang dewasa. Ia bersama keluaganya terpaksa naik ke loteng rumah.

Ia memilih bertahan di rumah karena tidak memiliki saudara, untuk tempat mengungi sementara.

"Biasa memang sering banjir, cuman setinggi mata kaki, lalu tidak lama setelah itu kering. Kalau kemarinkan hujan deras, air cepat naik," kata Asni, ditemui, Sabtu (15/7/2023).

Baca juga: Banjir di Padang Pariaman, Bendungan untuk Aliri 50 Ha Sawah Jebol di Sikucur Tangah

Menurut Asrni, kelurahan Dadok Tunggul Hitam memang rawan banjir karena disekelilingnya terdapat sungai-sungai kecil. 

Saat hujan deras, sungai akan cepat penuh. Air dari sungai-sungai tersebutlah yang meluap ke pemukiman masyarakat.

Lanjutnya, banjir kali ini terparah dalam beberapa tahun terkahir. Banjir serupa pernah terjadi pada 2016 lalu.

"Tahun 2016, ketinggian air seperti kemarin juga, paling beda-beda sejangkal," katanya.

Asni menambahkan, banjir kali ini juga lama keringnya. Barulah sekitar pukul 22.00, air kering dan meninggalkan pasir-pasir dan sampah.

Baca juga: Penampakan Ular Piton 4 Meter yang Masuk Rumah Warga Pasca Hujan Lebat dan Banjir Rendam Padang

Usai banjir, ia harus menguras tenaga untuk membersihak rumah berserta perkakas di dalamnya.

"Mulai malam bersih-bersih rumah, tapi tak kunjung selesai. Semuanya basah," ujar Asni.

Menurut Asni, peralatan rumahnya ikut rusak, termasuk dua sepeda motor milik anaknya.

Asni berharap pemerintah mencarikan solusi agar bencana banjir tidak terulang lagi di kawasan tempat tinggalnya.

Korban banjir di Maransi, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Asni saat diwawancara Sabtu (15/7/2023). Asni menyebut banjir yang terjadi Jumat (14/6/2023) terparah selama tujuh tahun terakhir.
Korban banjir di Maransi, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Asni saat diwawancara Sabtu (15/7/2023). Asni menyebut banjir yang terjadi Jumat (14/6/2023) terparah selama tujuh tahun terakhir. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)
Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved