Banjir di Sumbar
Cerita Korban Banjir di Tunggul Hitam Padang: Mengungsi ke Loteng, Sebut Terparah 7 Tahun Terakhir
Korban banjir di Maransi, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Asni mengaku banjir yang terjadi pada Jumat (14/6/2023) terparah selama tujuh tahun terakhir.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Korban banjir di Maransi, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam Asni mengaku banjir yang terjadi pada Jumat (14/6/2023) terparah selama tujuh tahun terakhir.
Menurutnya, ketinggian air sampai leher orang dewasa. Ia bersama keluarganya terpaksa naik ke loteng rumah.
Ia memilih bertahan di rumah karena tidak memiliki saudara, untuk tempat mengungsi sementara.
"Biasa memang sering banjir, cuman setinggi mata kaki, lalu tidak lama setelah itu kering. Kalau kemarin kan hujan deras, air cepat naik," kata Asni, ditemui, Sabtu (15/7/2023).
Menurut Asrni, kelurahan Dadok Tunggul Hitam memang rawan banjir karena disekelilingnya terdapat sungai-sungai kecil.
Baca juga: Banjir di Padang Pariaman Sudah Surut, BPDB Fokus Pendataan dan Salurkan Bantuan Daerah Terdampak
Saat hujan deras, sungai akan cepat penuh. Air dari sungai-sungai tersebutlah yang meluap ke pemukiman masyarakat.
Lanjutnya, banjir kali ini terparah dalam beberapa tahun terkahir. Banjir serupa pernah terjadi pada 2016 lalu.
"Tahun 2016, ketinggian air seperti kemarin juga, paling beda-beda sejangkal," katanya.
Asni menambahkan, banjir kali ini juga lama keringnya. Barulah sekitar pukul 22.00, air kering dan meninggalkan pasir-pasir dan sampah.
Usai banjir, ia harus menguras tenaga untuk membersihkan rumah berserta perkakas di dalamnya.
Baca juga: Banjir Sisakan Setumpuk Pekerjaan Rumah Warga Maransi Padang, TV hingga Alat Masak Terendam Air
"Mulai malam bersih-bersih rumah, tapi tak kunjung selesai. Semuanya basah," ujar Asni.
Menurut Asni, peralatan rumahnya ikut rusak, termasuk dua sepeda motor milik anaknya.
Asni berharap pemerintah mencarikan solusi agar bencana banjir tidak terulang lagi di kawasan tempat tinggalnya.(*)
| Empat Kabupaten di Sumbar Dilanda Bencana, Banjir di Sijunjung Isolasi Ribuan Warga |
|
|---|
| Tiga Kabupaten di Sumbar Dilanda Banjir, Ratusan Orang di Padang Pariaman Dievakuasi ke Tempat Aman |
|
|---|
| PABPDSI 50 Kota, OPD dan Wali Nagari Lareh Sago Halaban ke Jakarta, Minta Normalisasi Batang Sinamar |
|
|---|
| PMI Sumbar Hibur Anak-Anak Korban Bencana di Pesisir Selatan, Ajak Main dan Bernyanyi Bersama |
|
|---|
| Mensos Risma Tawari Anak Korban Bencana di Padang Pariaman Bekerja di Kemensos RI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.