Kota Bukittinggi
Obat dan Makanan Berbahaya Masih Ditemukan, BBPOM dan Komisi IX DPR RI Sosialisasi di Bukittinggi
BBPOM Padang melakukan sosialisasi bahaya obat dan makanan yang tidak aman dikonsumsi kepada masyarakat Kota Bukittinggi,
Penulis: Alif Ilham Fajriadi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Balai Besar POM (BBPOM) Padang melakukan sosialisasi bahaya obat dan makanan yang tidak aman dikonsumsi kepada masyarakat Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Sosialisasi tersebut, dalam rangka Komunikasi, Informasi dan Edukasi tentang makanan dan obat-obatan berbahaya. Kegiatan tersebut, juga mengajak tokoh masyarakat di Kota Bukittinggi.
Diketahui, sosialisasi itu digelar oleh BBPOM Padang bersama Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rizki Pratama.
"Masih banyak ditemukan produk obat dan makanan yang tak aman untuk dikonsumsi masyarakat. Salah satunya, tentang mutu dan komposisi yang digunakan," kata Subinformasi BBPOM Padang, Linda Gusrini Fadri, Kamis (1/6/2023).
Linda menerangkan, pihaknya hingga kini telah berupaya untuk melakukan pengawasan pada makanan dan obat-obatan yang beredar di masyarakat.
Baca juga: Ditemui Anggota DPR RI, Pedagang Korban Kebakaran Keluhkan Tak ada Modal untuk Berjualan
Salah satunya, kata Linda, terkait legalitas produk dan komposisi yang digunakan. Namun, tentunya hal ini tak bisa bekerja maksimal jika masyarakatnya masih abai.
"Sebab itu pula kami gencar untuk sosialisasi, supaya masyarakat juga mendapatkan edukasi untuk memilih produk-produk terjamin yang aman untuk dikonsumsi," terang Linda.
Linda meminta, masyarakat harus cerdas dan mampu memilih produk yang baik untuk kesehatannya. Terutama, produk-produk yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan kosmetik.
"Kemandirian masyarakat dalam memilih produk makanan dan barang yang aman dikonsumsi, sangat penting dan perlu. Sebab, produk berbahaya ini paling cepat beredar di masyarakat," pungkas Linda.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rizki Pratama mengatakan, produk makanan dan kosmetik yang tak teruji keamanannya, sangat berbahaya untuk dikonsumsi sembarangan oleh masyarakat.
Baca juga: Sejarah Singkat BCWF 2023, Berani Undang Danilla Riyadi hingga Rocky Gerung ke Bukittinggi
Ade mencontohkan, beberapa waktu lalu marak bermunculan kasus gagal ginjal akibat anak-anak mengonsumsi obat penurun demam yang tak teruji.
"Kasus inipun membuat banyak anak-anak harus dirawat, bahkan sampai cuci darah. Hal ini tentu harus kita minimalisir di waktu selanjutnya," terang Ade dalam sambutannya.
Lebih lanjut, kata Ade, pihaknya selaku Anggota DPR RI Komisi IX yang mencakup kerja di pengawasan kesehatan, sangat total dan selalu koordinasi dengan pihak lainnya.
Sebab, produk makanan, obat dan kosmetik tak diuji itu, bisa membawa dampak buruk kepada kelangsungan anak-anak dan warga di masa depan.
"Rusak ginjal, rusak kesehatan, bahkan bisa merusak kesehatan badan, jika masyarakat salah memilih obat dan makanan ini. Jadi, mari untuk kita selalu waspada," pungkas Ade.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)
Belasan Motor Terjaring Operasi Cipta Kondisi di Bukittinggi, Polisi: Banyak dari Kalangan Remaja |
![]() |
---|
Antisipasi Balap Liar di Bukittinggi, 15 Unit Sepeda Motor Dikandangkan Polisi |
![]() |
---|
Panen Padi di Bukittinggi Bisa 3 Kali Setahun, Wawako Sebut Butuh Perbaikan Irigasi dan Bibit Unggul |
![]() |
---|
Lahan Pertanian di Bukittinggi Menyusut Drastis, Hanya Tersisa 153 Hektare Akibat Alih Fungsi |
![]() |
---|
Cindy Monica Sebut Pemerintah Telah Salurkan 3,2 Juta Ton Beras untuk 8 Kabupaten dan Kota di Sumbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.