BP2MI Belum Bisa Pastikan Warga Sumbar Korban Penyekapan di Myanmar, Tunggu Keluarga Korban Melapor

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Badan Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (BP2MI) Wilayah Sumbar belum bisa memastikan ada atau tidaknya warga Sumbar yang menjadi korban penyekapan di Myanmar.

Kepala UPT BP2MI Sumbar, Bayu Aryadhi mengatakan, 20 orang pekerja yang menjadi korban penyekapan tersebut berangkat bukan dengan prosedural alias ilegal.

"Kami bertanggung jawab pada pekerja migran yang berangkat sesuai prosedural, sementara di luar itu bukan ranah kami," kata Bayu, ditemui TribunPadang.com, Rabu (3/5/2023).

Meskipun begitu, Bayu menegaskan BP2MI siap memfasilitasi pemulangan pekerja tersebut selama ada laporan keluarga korban dan harus jelas atau bisa membuktikannya.

"Harus jelas juga, kalau mereka tidak bisa membuktikan hubungan keluarga atau saudara, kita juga tidak bisa memproses lebih lanjut karena kami mengkhawatir ada pemalsuan data dan hal yang tidak dinginkan lainnya," kata Bayu.

Baca juga: Dijanjikan Gaji Rp12 Juta Sebulan, Sabil WNI Asal Sijunjung Jadi Korban Dugaan Penyekapan di Myanmar

Bayu menegaskan, dari 20 korban penyekapan tersebut, hingga kini belum ada keluarga korban yang mengadu ke pihaknya.

"Kita sifatnya menunggu laporan keluarga korban," ucap Bayu.

Ia membenarkan, pihaknya memang pernah membantu kepulangan seorang pekerja asal Padang bernama Jufri.

Namun Jufri bukanlah salah satu dari 20 korban penyekapan yang videonya beredar di media sosial belakangan ini.

"Awal Februari 2023, memang ada keluar mengadu, anaknya di Myanmar, kita telusuri dia berangkat dari Bandara Ngurah Rai Bali dan Maret lalu sudah dipulangkan, " Kata Bayu. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.