Tarekat Naqsabandiyah
Melihat Suluk Tarekat Naqsabandiyah di Surau Kuran-kuran Agam, 40 Hari Mendekatkan Diri pada Tuhan
Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Surau Kuran-kuran Sulaiman Kharimi mengatakan, suluk dilakukan untuk melatih diri agar dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
Sulaiman menjelaskan, kegiatan suluk akan dimulai dengan mandi 'balimau' pada malam hari. Ini dilakukan untuk mensucikan diri, dalam artian bertobat atas segala kesalahan selama hidup.
Para jemaah yang mengikuti suluk di Surau Kuran-kuran akan dilatih memahami tafsir Al Quran mulai dari surat Al Baqarah.
"Kalau dapat memahami empat ayat pertama surat Al Baqarah ini baru betul salatnya. Kalau tidak, salat selama ini tidak sembahyang namanya itu," ujarnya.
Sulaiman Kharimi menjelaskan, suluk selama 40 hari bukan tanpa alasan, melainkan sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadist.
Hadits riwayat Abu Dawud dan Abu Nu’man dalam kitab Al-Hilyah, Nabi Muhammad Saw. bersabda yang artinya :
Baca juga: Idul Adha 2022, Tarekat Naqsabandiyah Padang Harap Ada Peningkatan Kualitas Diri sebagai Muslim
“Barangsiapa mengikhlashkan dirinya kepada Allah (dalam beribadah) selama 40 hari maka akan zhahir sumber-sumber hikmah daripada hati melalui lidahnya”. (HR. Abu Dawud dan Abu Nu’man dalam alhilyah).
Selama 40 hari mengikuti suluk, jemaah juga tidak boleh melakukan perbuatan yang dilarang Allah. Tidak boleh juga memakan lauk pauk dari hewani seperti telur, daging ayam maupun daging sapi.
"Makanan dari hewani dihentikan, bukan diharamkan, dihentikan sementara. Sebab kalau dimakan, hati akan kasar dan tidak bisa dibawa untuk berzikir," ujarnya.
Sulaiman Kharimi mengatakan, selama 40 hari, jemaah akan dilatih mengingat Allah dengan zikir, pertama namanya zikir ismu dzat, menyebut semua nama Allah.
Kemudian zikir nafi isbat. zikir yang paling besar manfaatnya dan sangat berbekas bagi manusia, dengan kalimat: “Laa Ilaaha Illalah” yang artinya tiada Tuhan selain Allah.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Unri Detik-Detik Bus Terbalik di Padang Panjang, Teriakkan Zikir Sebelum Kejadian
Ia menambahkan makan lauk pauk dari hewani dibolehkan setelah 20 puluh hari suluk. Saat itu, anggota keluarga jemaah akan datang kembali. Mereka membawa makanan lalu berdoa dan makan bersama.
"Jemaah akan pulang setelah 40 hari, sehari sebelum hari lebaran yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Sulaiman Kharimi mengatakan, suluk digelar tiga kali setahun, setiap bulan Rajab, Ramadhan dan Dzulhijjah.
Namun sejak pandemi covid-19, hanya digelar dua kali, bulan Dzulhijjah tidak digelar sebab Sulaiman Kharimi harus ke Malaysia, mengajar di sana.
"Jemaah macam-macam, ada dari Pekanbaru, Medan, Kalimantan, jemaah di Malaysia juga banyak," ujarnya. (*)
Sebagian Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Melaksanakan Shalat Tarawih Selasa Malam |
![]() |
---|
Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Laksanakan Salat Tarawih Perdana Ramadhan 1444 Hijriah |
![]() |
---|
Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Padang Laksanakan Tradisi Balimau Sambut Ramadhan |
![]() |
---|
Gunakan Metode Bilangan 5, Tarekat Naqsabandiyah Surau Kuran-kuran Agam MulaiTarawih Malam Ini |
![]() |
---|
Surau Baru Tarekat Naqsabandiyah Pauh Padang Tak Gelar Suluk Tahun Ini Gegara Sepi Peminat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.