Berita Populer Sumbar
Berita Populer Sumbar: Kecelakaan Maut di Manggopoh Agam dan Gunung Merapi Erupsi
Berita populer Sumbar kecelakaan maut di Manggopoh Agam dan gunung Merapi erupsi.
TRIBUNPADANG.COM - Simak berita populer Sumbar selama 24 jam terakhir tayang di TribunPadang.com.
Ada berita tentang kecelakaan maut di Manggopoh Agam dan gunung Merapi erupsi.
Selengkapnya:
1. Kronologi Kecelakaan Maut Tewaskan Pengendara RX King di Manggopoh Agam
Polisi menjelaskan kronologi tewasnya pengendara RX King setelah terlibat kecelakaan maut dengan truk colt diesel di Jalan Lintas Simpang Gudang, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
Kecelakaan terjadi pada Sabtu (11/3/2023) sekira pukul 12.30 WIB. Diketahui, truk berjenis Colt Diesel dengan nopol BA 8*7 TY, sedangkan sepeda motor bermerek RX King dengan nopol BA 4*5 KL.
Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian melalui Kasat Lantas Iptu Apriman Sural mengatakan, akibat kecelakaan maut itu menewaskan satu orang pengendara.
"Korban meninggal ini adalah pengendara Rx-King bernama Riki Kurnia (26), sebelum meninggal korban sempat dirujuk ke rumah sakit karena luka-luka," kata Apriman, Minggu (12/3/2023).
Apriman menyebut, lokasi persisnya kecelakaan maut itu terjadi di Jalur Lintas Simpang Gudang-Tiku dekat Jorong Pasar Durian Manggopoh.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Tewaskan Pengendara RX King di Manggopoh Agam
Kecelakaan maut itu bermula saat truk yang dikendarai EW (50) melaju dari arah Tiku menuju ke Simpang Gudang Manggopoh.
Lalu saat sampai di lokasi kejadian, truk tersebut bertabrakan dengan sepeda motor Rx-King yang dikendarai korban.
"Korban ini melaju dari arah berlawanan, lalu berakibat kepada tabrakan maut itu dan korban ini sempat dibawa ke RSUD Lubuk Basung sebelum dinyatakan meninggal dunia," ungkap Apriman.
Apriman menuturkan, saat ini kendaraan yang terlibat sudah diamankan di Mapolres Agam. Diduga kerugian material yang disebabkan kecelakaan maut ini sekira Rp3 juta.
Baca juga: Pengendara RX King Tewas Beradu Kambing vs Truk di Simpang Gudang Manggopoh Agam
2. 2 Hari Gunung Merapi Erupsi, Tercatat 54 Kali Guguran Awan Panas hingga Sejauh 3,7 Km
Gunung Merapi mengalami erupsi selama dua hari hingga Minggu, (12/3/2023).
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi berdasarkan pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta masih tergolong tinggi pasca rentetan erupsi selama dua hari ini.
Sepanjang periode pengamatan sepanjang 11 Maret hingga 12 Maret 2023 pukul 15.30 WIB, BPPTKG mencatat adanya 54 kejadian awan panas guguran.
Kepala BPPTKG Yogyakarta , Agus Budi Santoso mengatakan intensitas erupsi awan panas paling tinggi terjadi pada Sabtu (11/3/2023) lalu.
"Jarak luncur awan panas yang terjadi kemarin memang intensitas awan panas guguran yang paling tinggi saat kemarin siang dan saat ini meski masuh terjadi (erupsi awan panasi) tapi intensitasnya menurun," katanya dalam siaran pers yang disiarkan di Kanal YouTube Badan Geologi dikutip dari TribunJogja.com, Minggu (12/3/20230).
Baca juga: 2 Hari Gunung Merapi Erupsi, Tercatat 54 Kali Guguran Awan Panas hingga Sejauh 3,7 Km
Sebelumnya, tim badan geologi telah menerbangkan drone pada 12 Maret 2023 pukul 08.00 WIB untuk memvalidasi jarak luncur erupsi.
Hasil foto udara menunjukkan jarak luncur terjauh adalah 3,7 km ke arah Kali Bebeng.
Jarak luncur ini masih berada di daerah potensi bahaya saat ini, yaitu sejauh 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng, Krasak, Bedog.
"Semua kejadian awan panas guguran mengarah Kali Bebeng atau Kali Krasak. Kami sebut Kali Krasak karena ada dua cabang hulu sungai yakni Bebeng dan Krasak yang itu menyatu membentuk Sungai Krasak," jelasnya.
Erupsi Gunung Merapi menyebabkan terjadinya hujan abu di sejumlah wilayah.
Berdasarkan informasi dari Posko PMI Provinsi Jateng per 11 Maret 2023 pukul 20.00 WIB, hujan abu dilaporkan melanda sejumlah daerah di Kabupaten Magelang, Boyolali, Temanggung, Wonosobo, dan Banjarnegara.
Pusdalops BPBD Kabupaten Semarang juga melaporkan kejadian hujan abu di beberapa tempat di Semarang.
"Sebaran abu dampak awan panas guguran yang terjadi dua hari ini dominan ke arah barat laut karena memang anginnya mengarah ke sana. Yang paling jauh dilaporkan terjadi hujan abu tipis di Banjarnegara ini dengan jarak sekitar 96 km," ungkapnya.
Meski aktivitas Merapi tidak seintens sehari sebelumnya, suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas di dalam potensi daerah bahaya.
Awan panas dan guguran pun dapat terjadi sewaktu-waktu .
Meski demikian, BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Aktivitas Gunung Merapi pada tingkat Siaga.
"Status kami tetapkan siaga karena rekomendasi bahaya masih relevan dengan kejadian erupsi saat ini dan kecenderungannya sampai saat ini memang menurun," jelasnya.
Agus melanjutkan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Selain itu, terjadinya hujan juga dapat memicu terjadinya lahar pada endapan sisa erupsi dan ketidakstabilan kubah lava.
Masyarakat pun diimbau agar tidak beraktivitas di alur sungai dalam wilayah KRB ketika terjadi hujan di puncak Gunung Merapi. (*)
POPULER SUMBAR: Warga Pariaman Dihebohkan Penemuan Mayat, Kisah Pedagang Bendera di Bukittinggi |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Pembangunan Jalan Tol Lanjut, Pasutri Curi Uang Kakak dan Mayat Perempuan |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Misteri Mayat Wanita, Sidak SDN 21 Batang Anai dan Erupsi Gunung Marapi |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Wali Nagari Panti Korupsi, Sumur dalam Masjid dan Marapi Erupsi 2 Kali |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Mobil Tabrak 2 Rumah, Tambang Emas Ilegal dan Merah Putih Desa Rawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.