Kota Padang

Pasien RSUP Dr M Djamil Meninggal Loncat dari Lantai 3 Alami Gagal Ginjal Kronik Stadium 5

Sebagaimana diketahui, pasien ditemukan sudah tergeletak dengan kondisi bersimbah darah pada Rabu (8/3/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Lokasi seorang laki-laki diduga terjun dari lantai tiga bangunan Rumah Sakit dr. M Djamil Padang, Kamis (9/3/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pasien RSUP Dr M Djamil Padang yang meninggal dunia setelah meloncat dari lantai tiga diketahui menderita penyakit gagal ginjal kronik stadium lima.

Sebagaimana diketahui, pasien ditemukan sudah tergeletak dengan kondisi bersimbah darah pada Rabu (8/3/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Korban berinisial H (41) warga Jalan Batu Kasek Rt 01/Rw 01, Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang RSUP Dr M Djamil Padang, Rose Dinda Martini, mengatakan pasien tersebut dirawat sejak tanggal 6 Maret 2023.

"Jadi sudah selama tiga hari dirawat di bagian penyakit dalam RSUP M Djamil Padang," ujarnya.

Baca juga: 3 Hari Dirawat Karena Gagal Ginjal, Pasien Bersimbah Darah di RSUP M Djamil Padang Diduga Bunuh Dini

Dia melanjutkan, dari diagnosa medis pasien ini mengalami gagal ginjal kronik stadium lima dan harus cuci darah rutin dua kali seminggu. 

"Artinya pembersihan ginjalnya itu dibantu oleh alat untuk cuci darah. Penyakit kronik tahap akhir namanya," kata Rose Dinda Martini.

Ia mengatakan, dalam anamnesis pasien baik yang dilakukan baik medis, dokter, dan perawat belum dapat disimpulkan pasien terkena stress.

"Pasien tidak bisa langsung dikatakan stress atau bagaimananya," katanya.

Dikatakannya, anamnesis medis diketahui penampakan dan penampilan fisik pasien dalam kondisi relatif stabil.

Baca juga: Seorang Pasien RSUP M Djamil Padang Ditemukan Meninggal Dunia, Diduga Melompat dari Lantai 3

Artinya, pihaknya tidak bisa menduga apakah stress atau depresi, tentu pemeriksaan diagnostik awal itu ada.

"Asesmen-asesmen untuk psikis sudah dilakukan, dan pasien itu diduga depresi dan stress belum bisa disimpulkan,"ujarnya.

"Jadi pada saat kejadian, istrinya sedang tidur. Pada saat kejadian memang tidak ada yang tahu, tahunya setelah ada yang jatuh dan dilaporkan," kata Rose Dinda Martini.

Ia menyebutkan, untuk pembiayaan tidak ada masalah selama ini, karena pasien BPJS yang rutin untuk cuci darah.

"Seharusnya hari ini pasien menjalani cuci darah, karena jadwalnya pada hari Senin dan Kamis," pungkasnya. (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved