Marak Anjal dan Gepeng di Padang, Dinsos Sebut Faktor Kemiskinan

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Sosial melalui Kabid Rehabilitasi Sosial Rustim mengatakan, maraknya anak jalanan (Anjal) dan gelandang dan pengemis (gepeng) di Kota Padang dikarenakan faktor kemiskinan.

Selain kemiskinan, penyebab lainnya dikarenakan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak memadai.

"Kemiskinan, lapangan pekerjaan susah, tentu orang tua tidak bisa memenuhi kekeluargaan, sehingga anak menjadi pengemis membantu keuangan," ujar Rustim, Kamis (9/3/2023).

Rustim menambahkan, ada juga anak yang beraktivitas di jalanan baik sebagai pengemis maupun pengamen dikarenakan pergaulan.

"Biasanya setelah pulang sekolah, mereka jadi pengemis ataupun jadi pak ogah di bundaran jalan," tambahnya.

Baca juga: Kasus Nenek Aniaya Cucu di Angkot Padang Berujung Damai, Korban dan Pelaku Dimediasi

Baca juga: Kasus Viral Nenek Aniaya Cucu di Padang, Nurani Perempuan Minta Pemulihan Korban Terus Dipantau

Rustim mengatakan, pihaknya bersama Satpol PP Padang sudah sering melakukan penertiban pada anak jalanan maupun gepeng.

Mereka yang tertangkap tidak semua dibina, namun tergantung kondisi sang anak. Jika anak memiliki keluarga, maka dipanggil pengasuhannya.

"Supaya anaknya tidak mengulangi, mereka membuat perjanjian," kata Rustim.

Sementara anak putus sekolah akan dibina melalui panti bina remaja di Lubuk Alung. Panti ini berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Sumbar.

Di samping itu, Dinas Sosial Padang juga melakukan pembinaan anak jalanan dengan Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti guna melatih mental spiritual.

"Supaya anak-anak ini tidak kembali beraktivitas karena akan menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lainnya," kata Rustim. (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News.