Kota Pariaman

Sosialisasi dan Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Jadi Kunci Kota Pariaman Bebas Frambusia

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah mengatakan, dalam menekan penyakit Frambusia ini pihaknya bekerja sama dengan jajaran puskesmas yang ...

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Istimewa
Kadis Kesehatan Kota Pariaman Nazifah saat menerima penghargaan kota bebas Frambusia dari Kemenkes RI. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Keberhasilan Kota Pariaman terbebas dari penyakit Frambusia tidak terlepas dari sosialisasi dan promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah mengatakan, dalam menekan penyakit Frambusia ini pihaknya bekerja sama dengan jajaran puskesmas yang tersebar di seluruh desa.

"Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang cara mencegah munculnya kasus Frambusia dan penularannya," terangnya.

Pihaknya juga melakukan promosi kesehatan berupa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta memastikan ketersediaan sarana air bersih yang merupakan faktor penting untuk mencegah penyakit ini.

Upaya ini membuat Nazifah memastikan Kota Pariaman akan berkomitmen bebas dari penyakit Frambusia hingga di tahun-tahun yang akan datang.

Baca juga: Berhasil Tekan Kemunculan Penyakit Tropis Terabaikan, Kota Pariaman Raih Penghargaan Bebas Frambusia

Agar itu terwujud, Nazifah menilai perlu sinergi dan kolaborasi untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan supaya bisa bekerja sama dan tetap berkomitmen dalam mempertahankan pelaporan nol kasus Frambusia di kabupaten kota, seluruh Indonesia.

Keberhasilan Kota Pariaman menekan kemunculan penyakit infeksi kulit yang sering terjadi di negara tropis, membuat daerah tersebut menerima penghargaan kota bebas Frambusia dari Kemenkes RI, Selasa (21/2/2023).

Perlu diketahui Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue.

Infeksi ini biasanya terjadi di negara tropis yang mempunyai sanitasi buruk. Penyakit ini dapat menular melalui cairan dari kulit yang terluka. 

Resiko terburuk terjangkit penyakit ini menyebabkan penampilan fisik atau gangguan sosialisasi.

Baca juga: Pemko Pariaman Kembali Buka Program Saga Saja, Tersedia untuk 120 Pelajar di 2023

Penyakit bersifat menular menahun dan sering kambuh ini membuat Kemenkes menaruh perhatian serius.

Oleh sebab itu dalam Peringatan Hari Negleted Tropical Diseases (NDTs) atau Penyakit Tropis Terabaikan Sedunia Tahun 2023.

Kemenkes RI mengangkat tema "Tingkatkan Kepedulian Untuk Mewujudkan Indonesia Bebas Penyakit Tropis Terabaikan".

Dalam acara tersebut Kemenkes memberi penghargaan pada 103 kabupaten dan kota di Indonesia yang dinilai bebas Frambusia, termasuk Kota Pariaman.

Daerah penerima Sertifikat Bebas Frambusia ini merupakan daerah yang sudah melewati beberapa tahapan.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved