Bandara Internasional Dipangkas
Bupati Solok Tolak Rencana Pengurangan Bandara Internasional: Bisa Berdampak terhadap Pariwisata
Ia mengatakan rencana bandara internasional dipangkas patut jadi perhatian sebab Sumbar punya Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Penulis: Nandito Putra | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Bupati Solok Epyardi Asda menanggapi soal rencana pemerintah mengurangi jumlah bandara internasional di Indonesia.
Meskipun baru sebatas wacana, ia mengatakan apabila pengurangan bandara berstatus internasional tersebut dilakukan, bisa berdampak terhadap pariwisata, khususnya di Sumatera Barat (Sumbar).
Ia mengatakan rencana bandara internasional dipangkas patut jadi perhatian sebab Sumbar punya Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
"Kalau dikurangi pasti berdampak terhadap perekonomian dan pariwisata di Sumbar, wisata asing kalau ke Sumbar harus transit, tentu ini akan berpengaruh juga terhadap kunjungan wisatawan," katanya saat dihubungi, Jumat (17/2/2023).
Epyardi mengatakan rencana pengurangan bandara internasioanal tersebut perlu pertimbangan yang matang.
Baca juga: Kadin Sumbar: Gubernur Sumbar Harus Tegas Tolak BIM Dipangkas
Selain itu, kata Epyardi, apabila wacana itu digolkan dan BIM turun kelas jadi bandara domestik, kunjungan wisatawan dikhawatirkan akan turun.
Menurutnya selama ini Sumbar menjadi daerah yang banyak dikunjungi wisatawan dari Malaysia.
Selain itu saat ini kabupaten/kota di Sumbar juga sedang bersiap menyambut geliat sektor pariwisata pasca pandemi.
"Saya menolak sekali kalau sampai status BIM turun kelas. Ini pasti berdampaklah terhadap perekonomian Kabupaten Solok, khususnya pada sektor pariwisata yang sedang menggeliat, untuk daerah lain juga akan berdampak,” katanya.
Ia mengatakan akan mencoba meminta solusi kepada Anggota Komisi DPR RI asal Sumbar Athari Gauthi Ardi, yang bermitra dengan Kementerian Perhubungan, untuk mempertanyakan hal tersebut.
Baca juga: Forum Pariwisata Sumbar Tolak Wacana Pemangkasan Bandara Internasional BIM
"Semua kepala daerah, baik Bupati dan Wali Kota di Sumatera Barat menolak wacana ini," katanya.
Selain itu, Epyardi cukup menyayangkan sikap Gubernur Sumbar yang menyatakan setuju dengan wawacana pengurangan status bandara internasional.
"Saya lihat di pemberitaan, memang beliau tidak merinci nama bandaranya, tetapi kita kan di Sumbar ini punya BIM. Kalau setuju pemangkasan bandara internasional, artinya itu mendukung BIM turun kelas jadi bandara domestik," katanya.
BIM Sumatera Barat Tetap Berstatus Internasional, 17 Lainnya Dihapus jadi Bandara Domestik |
![]() |
---|
BIM Dipastikan Tetap Internasional, Anggota DPRD Sumbar: Fokus Kini Soal Peningkatan Prasarana |
![]() |
---|
DPRD Wanti-Wanti Pemprov Sumbar Tetap Bersurat ke Pusat Pertahankan Status Internasional BIM |
![]() |
---|
Pemprov Sumbar: Masyarakat Tak Perlu Khawatir, BIM Tetap Berstatus Internasional |
![]() |
---|
Ketua PHRI Sumbar Harap BIM Tetap Berstatus Internasional: Penerbangan Luar Negeri Harusnya Ditambah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.