Demo Sopir Angkot di Padang

Tuntutan Demo Sopir Angkot: Minta Trans Padang Tidak Masuk Pasar hingga Samakan Harga Sewa

Sopir angkot yang melakukan aksi terlihat duduk di tengah jalan beramai-ramai dan meminta sopir bus TransPadang menurunkan sewanya.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Aksi puluhan sopir angkot duduk di tengah jalan kawasan Pasar Baru, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/2/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Puluhan sopir angkot melakukan aksi duduk di tengah jalan, daripada mencari sewa di Kecamatan Pauh Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (16/2/2023).

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, tampak para sopir angkot memarkirkan kendaraannya di kawasan Pasar Baru, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

Sopir angkot yang melakukan aksi terlihat duduk di tengah jalan beramai-ramai dan meminta sopir bus TransPadang menurunkan sewanya.

Salah seorang sopir angkot, Pak Man (48) mengatakan TransPadang tidak berhenti pada lokasi yang sudah ditentukan.

Ia menyebutkan, tuntutan dan harapannya dalam aksi pada hari ini ada tiga.

Baca juga: Diturunkan saat Aksi Demo di Padang, Penumpang: Kita Punya Pilihan Naik Angkot atau Trans Padang

"Sesuaikan plang rambu-rambu, mobil trans jangan masuk pasar, dan standarkan harga sewa angkot dengan TransPadang," kata Man.

Ia mengatakan, bahwa hal yang ditemukan di lapangan mobil TransPadang melebihi plang rambu-rambu untuk berhenti menurunkan dan menaikkan penumpang.

"Harapannya ada perubahan saja, dan hari ini sama-sama tidak menarik sewa," kata Man.

Kapolsek Pauh, AKP Muzhendri, menyebutkan aksi ini terkait dugaan adanya laporan dari sopir angkot bahwasanya mobil TransPadang menambah plang.

"Besok akan ada pertemuan di Kantor Dinas Perhubungan dengan menghadirkan perwakilan sopir angkot dan pihak TransPadang," kata Muzhendri.

Baca juga: Puluhan Sopir Angkot Demo di Pasar Baru Padang, Berhentikan Trans Padang hingga Turunkan Penumpang

Sementara itu, Adinda (21) mahasiswa kampus Unand yang terpaksa diturunkan secara paksa saat menaiki bus TransPadang merasa kecewa.

"Kurang mengenakkan, karena kita selaku mahasiswa punya pilihan mau naik TransPadang atau angkot," kata Adinda.

Adinda memilih naik TransPadang dikarenakan kenyamanannya dan ada AC di dalam mobil tersebut.

"Ya terpaksa jalan kaki lagi, karena diturunkan di halte kawasan Pasar Baru. Harapannya semoga ada kesepakatann sopir angkot dengan pemerintah atau pihak TransPadang," katanya.

Adinda menyebutkan karena tidak ada kesepakatan, membuat sopir angkot protes karena kehilangan penumpangnya.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved