Pelecehan Mahasiswi di Padang
Pernyataan Sikap BEM KM Unand Terkait Dugaan Pelecehan oleh Dosen ke Mahasiswi
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Unand melakukan konsolidasi dengan BEM selingkup Unand pada Jumat (23/12/2022).
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Tengah ramai dibicarakan, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) kepada mahasiswi.
Menyikapi hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Unand melakukan konsolidasi dengan BEM selingkup Unand pada Jumat (23/12/2022).
Presiden BEM KM Unand Yodra Musfiardi mengatakan, maraknya isu kejahatan seksual yang terjadi di lingkungan kampus Universitas Andalas (Unand) semakin meresahkan dan mencoreng dunia pendidikan di Indonesia.
Oleh sebab itu Yodra mewakili seluruh keluarga mahasiswa Universitas Andalas menyatakan sikap, meminta ketegasan pihak kampus dan Satgas PPKS mengusut tuntas kasus pelecehan seksual tersebut.
Baca juga: Satgas PPKS: Relasi Kuasa Jadi Penyebab Oknum Dosen FIB Unand Lecehkan 8 Mahasiswi
Berikut pernyataan sikap BEM KM Unand:
1. Usut tuntas kasus kejahatan seksual yang terjadi di Universitas Andalas sesuai UU dan peraturan yang berlaku.
2. Menuntut Rektor Universitas Andalas untuk memecat pelaku kejahatan seksual secara permanen.
3. Memberikan perlindungan bagi korban sesuai UU yang berlaku.
4. Meminta Rektor untuk melindungi petugas Satgas PPKS dari intervensi pihak manapun.
Baca juga: Pelaku Diduga Pelecehan Seksual di Bukittinggi Terindikasi ODGJ, Kini Tengah Diinterogasi Polisi
Pernyataan sikap ini dibuat untuk ditindak lanjuti secara tegas, lugas dan transparan oleh pihak pimpinan Universitas Andalas.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah spanduk bernada pembelaan terhadap korban kekerasan seksual terpasang di kampus Universitas Andalas (Unand).
Pantauan TribunPadang.com pada Jumat (23/12/2022), spanduk-spanduk tersebut terpajang di sejumlah papan reklame. Lalu juga ada yang ditautkan di tiang-tiang pinggir jalan.
Adapun salah satu spanduk bertuliskan 'Beri ruang aman pada korban', lalu juga ada yang bertuliskan 'Kami berdiri bersama korban'.
Sementara juga ada spanduk dengan tulisan k******* cabul sebagai bentuk kecaman terhadap diduga pelaku.
Presiden BEM KM Unand Yodra Musfiardi mengatakan, maraknya isu kejahatan seksual yang terjadi di lingkungan kampus Universitas Andalas (Unand) semakin meresahkan dan mencoreng dunia pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Tangani Kasus Pelecehan Seksual, Anggota Satgas PPKS Unand Kena Teror, Dua Kali Mobil Dirusak