Tambang Meledak di Sawahlunto
Selidiki Kasus Tambang Meledak di Sawahlunto, Polisi Tutup Lokasi Tambang
Pihak kepolisian menutup sementara lokasi tambang yang meledak di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
Ledakan lubang tambang batu bara di Sawahlunto tidak hanya terjadi kali ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPadang.com, sejak 2009 hingga 2022, sudah terjadi empat kali insiden ledakan lubang tambang batu bara di Sawahlunto.
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Ledakan Tambang di Sawahlunto Dipulangkan, Dua Orang Diantar ke Luar Sumbar
Bila ditotal, jumlah korban meninggal akibat meledaknya lubang tambang batu telah merenggut 49 nyawa.
Seperti dikutip dari website esdm.go.id, pernah terjadi ledakan lubang tambang batu bara pada 16 Juni 2009 silam di pertambangan milik PT. Dasrat Sarana Arang Sejati di Bukit Bual, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Peristiwa itu menyebabkan 32 pekerja meninggal dunia dan 13 orang luka-luka.
Ledakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kecelakaan yang terjadi diduga akibat ledakan gas metana (CH4), efek ledakan mengakibatkan adanya lemparan material hingga sejauh 150 meter dari mulut tambang, dan terlemparnya 14 orang yang berada pada jarak sekitar 50 meter dari mulut tambang," tulis laporan investigasi Departemen ESDM.
Baca juga: Lubang Tambang Milik PT. NAL di Sawahlunto Juga Pernah Meledak 2016 Silam dan Tewaskan 3 Orang
Ledakan tambang batu bara juga terjadi pada 24 Januari 2014 silam di Insiden ini menyebabkan empat pekerja tewas.
Ledakan itu terjadi Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto. Proses evakuasi korban memakan waktu lima hari.
Dua tahun setelahnya, 28 Juni 2016, ledakan lubang tambang batu bara juga kembali terjadi. Kali ini menewaskan tiga orang pekerja.
Lubang tambang tersebut berada di dalam konsesi PT NAL, tidak jauh dari titik ledakan yang terjadi kemarin, Jumat (9/12/2022).
Kemudian, juga di lahan konsesi milik PT NAL, ledakan lubang tambang kembali merenggut nyawa. 10 dari 14 pekerja dilaporkan tewas.
Baca juga: Tambang Batubara Meledak di Sawahlunto, Pemko bakal Evaluasi SOP Aktivitas Pertambangan
Dari keseluruhan ledakan lubang tambang batu bara di atas, tingginya kandungan gas metana merupakan faktor utama terjadinya ledakan.
Masih menurut laman esdm.go.id, konsentrasi gas metana pada tambang batubara bawah tanah pada kisaran 5 - 15 persen dapat menimbulkan ledakan.
Caption: Insiden meledaknya lubang tambang batu bara di Sawahlunto merupakan kejadian berulang. Sejak 2009, puluhan pekerja dilaporkan tewas, Sabtu (10/12/2022). (TribunPadang.com/Rezi Azwar)