Wisata Sumatera Barat

50 Rekomendasi Tempat Wisata Sumatera Barat, Wajib Dikunjungi Jika Datang ke Ranah Minang

Inilah 50 tempat wisata Sumatera Barat menarik untuk dikunjungi saat berlibur ke Ranah Minang.

Editor: Mona Triana
TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR
Tempat Wisata Sumatera Barat-Objek wisata Jam Gadang di Kota Bukittinggi Sumatera Barat ramai dikunjungi warga pada momentum hari libur lebaran 2022, Kamis (5/5/2022). 

Pantai Carocok memiliki jembatan yang menghubungkannya dengan Pulau Batu Kereta.

Menuju ke sana, hanya perlu berjalan kaki.

Jika sudah puas menjelajahi Pulau Batu Kereta, bisa menaiki perahu untuk menuju Pulau Cingkuak. Di sana, kamu bisa menaiki banana boat dan jet ski.

8. Jembatan Akar Bayang

Jembatan Akar Bayang terletak di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Jembatan Akar Bayang merupakan jembatan unik yang menghubungkan kedua wilayah di Nagari Puluik-puluik, Pesisir Selatan.

Di sana, kamu akan menemukan deretan pohon beringin besar.

Menurut warga setempat, deretan pohon tersebut sudah berusia puluhan bahkan lebih dari ratusan tahun.

Dari Sungai Batang Bayang, kamu kaan menemukan jembatan sepanjang lebih dari 15 meter yang menjulur dari akar panjang pohon beringin yang saling membelit satu sama lain.

Selain pemandangan jembatan yang unik, kamu juga bisa menikmati keindahan aliran sungai yang tidak terlalu deras.

Biasanya, anak-anak di sekitar kawasan tersebut kerap melompat dari jembatan untuk berenang di sungai sedalam 2 – 3 meter tersebut.

9. Desa Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar

Desa Pandai Sikek (Shutterstock)
Desa Pandai Sikek (Shutterstock) ((Shutterstock))

Desa Pandai Sikek merupakan desa yang terletak di kaki Gunung Singgalang, sekitar 13 kilometer dari selatan Bukittinggi.

Dengan mengunjungi desa ini, kamu tak hanya disuguhkan panorama indah kaki Gunung Singgalang, tetapi juga menyaksikan langsung kehidupan masyarakat asal Pandai Sikek yang sangat pandai menenun songket yang sudah tersohor hingga ke mancanegara.

Para pengrajin songket Pandai Sikek menghasilkan songket indah beragam dengan menggunakan alat tenun tradisional. Kamu bisa membelinya langsung dari pengrajinnya, lho!

10. Kota Tua Padang, Kota Padang

Melihat Gedung Geo Whery dan Co, Bangunan Bergaya Arsitektur Belanda di Kawasan Kota Tua Padang, foto diambil Selasa (25/5/2021)
Melihat Gedung Geo Whery dan Co, Bangunan Bergaya Arsitektur Belanda di Kawasan Kota Tua Padang, foto diambil Selasa (25/5/2021) (TribunPadang.com/RizkaDesriYusfita)

Kota Tua Padang tersohor karena keragaman etnisnya. Kamu dapat berwisata budaya dengan menyaksikan langsung kehidupan masyarakat multietnis yang berbaur damai, mulai dari Minangkabau, Tionghoa, Melayu, dan Nias, dengan adat istiadatnya masing-masing.

Kamu juga bisa menjelajahi setiap sudut jalanan dengan sepeda sambil menikmati arsitektur gedung dan suasana bernuansa Tionghoa, Belanda, hingga India, lho! Di sepanjang jalan, jangan lupa menjajal kuliner khas Padang yang memanjakan lidah.

Baca juga: Kumpulan Tempat Wisata Sumatera Barat, Menarik untuk Dikunjungi Ada Istano Basa Pagaruyung

11. Museum Adityawarman, Kota Padang

Museum Adityawarman Kota Padang kembali buka mulai hari ini Selasa (18/5/2021)
Museum Adityawarman Kota Padang kembali buka mulai hari ini Selasa (18/5/2021) (TribunPadang.com/RahmatPanji)

Di Museum Adityawarman, kamu bisa belajar budaya Minangkabau dari lebih dari enam ribu koleksi peninggalan budaya.

Yang paling menarik adalah benda-benda peninggalan kerajaan Minangkabau seperti kereta pedati, lumbung padi, seserahan pengantin, singgasana kerajaan, hingga pakaian adat khas kerajaan.

Selain koleksi kerajaan Minangkabau, kamu juga bisa menelusuri koleksi lainnya, seperti koleksi bebatuan, kerangka hewan purba, emas dan perak, hingga naskah-naskah sejarah.

Baca juga: Inilah 9 Tempat Wisata di Bukittinggi, Bisa Dikunjungi saat Liburan Bersama Keluarga, Ada Jam Gadang

12. Kawasan Nagari Saribu Rumah Gadang, Kabupaten Solok Selatan

Kawasan Nagari Saribu Rumah Gadang, Kabupaten Solok Selatan. (jadesta.kemenparekraf.go.id)
Kawasan Nagari Saribu Rumah Gadang, Kabupaten Solok Selatan. (jadesta.kemenparekraf.go.id) ((jadesta.kemenparekraf.go.id))

Ingin mengenal lebih jauh tentang kehidupan adat Minang?

Kawasan Nagari Saribu Rumah Gadang bisa menjadi lokasi wisata budaya yang patut dikunjungi.

Bahkan, kamu juga bisa mencoba merasakan sensasi tinggal di Rumah Gadang yang difungsikan sebagai homestay.

Tidak hanya bermalam di homestay Rumah Gadang, kamu juga akan disambut dengan masyarakat yang mengenakan atribut khas Minang yang kental.

Kamu juga akan dijamu oleh makanan Minang dan disambut oleh berbagai kesenian khas Solok Selatan, seperti Tari Tampuruang, Tari Piriang, dan Silek Luncua.

13. Danau Maninjau

Pemandangan Danau Maninjau dari Lawang Park Adventure.
Pemandangan Danau Maninjau dari Lawang Park Adventure. (TRIBUNPADANG.COM/WAHYU BAHAR)

Tebing-tebing perbukitan memagari air yang terkungkung dalam ceruk danau. Bila sedang cerah, air danau berwarna biru terang. Di tepinya, persawahan penduduk bagai karpet alam yang membentang.

Danau yang berada di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini adalah danau kedua terbesar di Sumatera Barat. Danau ini terkenal dengan Puncak lawang dan Kelok Ampek-ampek atau 44.

Sesuai dengan namanya, memang ada 44 tikungan tajam yang harus dilewati sebelum menikmati keindahan panorama danau. Di sisi sepanjang jalan juga banyak ditemui rumah penduduk dan warung-warung. Sebagai tempat istirahat bila lelah menelusuri kelokan.

14. Danau Talang

Danau Talang-Instagram Pejalan.Kere
Danau Talang-Instagram Pejalan.Kere (Instagram Pejalan.Kere)

Ini adalah danau ketiga yang ada di Kabupaten Solok. Lokasinya berada di kawasan Gunung Talang. Keadaan alam di sekitar danau sangat cantik. Pengunjung yang datang masih terbilang sedikit tidak seperti danau lainnya yang ada di Sumatera Barat.

Transportasi menuju Danau Talang masih terbilang sulit. Kelokan, tanjakan, bukit hingga jurang curam mendominasi perjalanan menuju danau.

Meski demikian, panorama yang ditawarkan selama perjalanan menuju danau sangat menakjubkan.

Baca juga: Tempat Wisata Bukittinggi, Pisang Kapik Pasar Ateh Bisa Jadi Pilihan Kuliner, Harga Mulai Rp5 Ribu

15. Danau Diatas

Danau Diatas Dibawah atau juga dikenal dengan Danau Kembar di Solok Selatan, Sumatera Barat.
Danau Diatas Dibawah atau juga dikenal dengan Danau Kembar di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Kompasiana/Akbar Pitopang)

Danau Diatas tidak sendirian. Ia memiliki kawan yaitu Danau Dibawah. Keduanya berjarak berdekatan dan disebut sebagai Danau Kembar. Danau ini berada di dataran tinggi Bukit Barisan tepatnya di Alahan Panjang, Kabupaten Solok.

Panorama danau yang juga disebut sebagai Danau Diateh ini bisa dinikmati melalui ketinggian.

Salah satu tempat yaitu melalui dermaga kawasan wisata Danau Kembar.

Di kawasan wisata ini banyak ditemui warung jajanan ringan serta kursi-kursi untuk menikmati pemandangan alam danau.

Baca juga: 7 Gunung di Sumbar, Cocok Sebagai Tempat Wisata Bagi Pencinta Alam, Ada Gunung Talamau Paling Tinggi

16. Danau Dibawah

Layaknya Danau Diatas, panorama Danau Dibawah hampir serupa. Namun sebelum sempat menikmati keindahan Danau Diatas, terlebih dahulu akan disajikan bentangan alam Danau Dibawah yang bisa dilihat di sisi jalan Alahan Panjang, Kabupaten Solok.

Di tepinya, banyak penduduk bertani tanaman holtikultura seperti kol, wortel dan kayu manis. Sebenarnya letak kedua danau ini sering membingungkan orang yang melihat. Danau yang berada di atas bukit bernama Danau Dibawah sedangkan yang ada di bawah bukit bernama Danau Diatas. Meski demikian, siap-siap saja untuk membawa baju hangat bila mengunjungi kedua tempat ini karena suhu cenderung sejuk hingga dingin.

17. Benteng Fort de Kock

Benteng Fort de Kock.
Benteng Fort de Kock. (Wikipedia)

Benteng Fort De Kock merupakan sebuah benteng peninggalan bangsa Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kawasan ini hanya terletak kurang lebih 1 km dari pusat kota Bukittinggi yakni di kawasan Jam Gadang, Terletak tepatnya di terusan jalan Tuanku nan Renceh.

Bangunan Benteng Fort De Kock ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825.

Benteng Fort De Kock ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya Perang Paderi pada tahun 1821-1837.

18. Jembatan Limpapeh

Jembatan Limpapeh dibangun sekitar tahun 1995 dengan terlihat dominan warna kuning dan merah.

Jembatan yang terbuat dari baja ini menghubungkan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort de Kock.

Baca juga: Tempat Wisata Pariaman, Talao Pauh Water Front City Bisa Dijangkau Jalan Kaki dari Pantai Gandoriah

19. Ngarai Sianok

Ngarai Sianok
Ngarai Sianok (Wikipedia)

Ngarai sianok ini membentang sejauh kurang lebih 15 km dari sisi selatan Nagari Koto Gadang hingga Nagari Sianok Enam Suku, dengan kedalaman lembah mencapai 100 meter dan lebar celah sekitar 200 meter.

Ngarai Sianok merupakan suatu wujud visual yang paling jelas dari aktivitas pergerakan lempeng bumi “tektonik” di Pulau Sumatera ini. Proses terbentuk patahan tersebut menghasilkan sebuah kawasan yang subur dengan panorama yang indah.

Kawasan ngarai sianok ini memiliki sebutan lain yaitu, Lembah Pendiam, karena suasananya yang tenang dan damai. Didukung dengan udaranya yang sejuk dan angin yang berhembus semilir, diiringi latar suara kicauan burung kecil kecil dan gemericik air sungai, ngarai ini cocok sebagai tempat melepaskan beban pikiran dari rutinitas sehari-hari.

20. Lobang Jepang Bukittinggi

Panorama Ngarai Sianok dan Lobang Jepang, Selasa (26/4/2022).
Panorama Ngarai Sianok dan Lobang Jepang, Selasa (26/4/2022). (TribunPadang.com/FuadiZikri)

Lobang Jepang Terletak di kota Bukittinggi, bunker ini merupakan peninggalan zaman Jepang yang dahulu dibangun oleh orang Indonesia melalui kerja paksa di bawah tekanan tentara Jepang pada saat itu yang berhasil menduduki Indonesia dari tahun 1942 sampai 1945.

Lobang Jepang ini memiliki panjang kurang lebih 1.470 meter dan berjarak 40 meter di bawah Ngarai Sianok.

Terdapat 21 terowongan di dalam lobang jepang, yang dulunya digunakan untuk menyimpan amunisi, tempat tinggal, ruang pertemuan, ruang tahanan, ruang makan, dapur, ruang penyiksaan, ruang mata-mata, ruang penyergapan, dan pintu gerbang.

21. Janjang Ampek Puluah

Janjang Ampek Puluah berasal dari kata bahasa minang yaitu Janjang (tangga) ampek (empat) puluah (puluh), Nama tersebut berasal dari jumlah anak tangga sebanyak empat puluh. Janjang ampek puluah cukup terjal dengan tinggi anak tangga 25 cm. Lantai tangga berwarna merah tua.

Pada musim hujan harus jalan dengan hati-hati saat melalui janjang ampek puluah, karena curah hujan yang tinggi di bukittinggi dan aliran air dari pasar atas melalui tangga yang cukup banyak, menyebabkan tangga menjadi licin dan ini membahayakan pejalan kaki. Walau di sisi kanan tangga terdapat railing, untuk pegangan saat naik dan turun.

22. Janjang Saribu

Ada lagi wisata yang mengesankan di Bukittinggi yakni Janjang Saribu. Dalam menikmati kunjungan ke janjang saribu bukittinggi, tentu saja Anda harus mengetahui terlebih dahulu tentang tempat wisata ini. Pengunjung biasanya ingin merasakan sebuah sensasi saat berkunjung ke Tembok Besar Cina, namun ini merupakan tembok cina versi kota Bukittinggi.

23. Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 37, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 37, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. (TribunPadang.com/FuadiZikri)

Lahan bekas rumah kelahiran Bung Hatta seluas kurang lebih 1.000 m⊃2; dibebaskan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi. Diperkirakan luas tanah itu baru sebagian dari lahan yang dahulu dimiliki keluarga almarhum Bapak Bung Hatta.

Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara yang mengelola Universitas Bunga Hatta dan merenovasi rumah kelahiran Bung Hatta pada bulan September 1994. Perencanaan dan Pelaksanaan renovasi dipimpin oleh Rektor Universitas Bung Hatta. Museum ini dikelola oleh Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kota Bukittinggi yang bernilai sejarah yang tinggi.

24. Taman Margasatwa dan Budaya Kinanta

Dua anak harimau lahir di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) baru-baru ini
Dua anak harimau lahir di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) baru-baru ini (ISTIMEWA)

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan merupakan sebuah taman rekreasi keluarga dan objek wisata budaya di Kota Bukittinggi yang wajib dikunjungi, dengan berjalan kaki cukup menyeberangi Jembatan Limpapeh, sesaat setelah selesai melihat Benteng Fort de Kock. Anda Memasuki area Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan, akan segera terlihat sebuah kandang Gajah, serta Rumah Adat Baanjuang yang digunakan sebagai museum.

25. Mesjid Raya Ganting

Masjid Raya Ganting berada di Kelurahan Gantiang, Kecamatan Timur, Kota Padang, Sumatera Barat.
Masjid Raya Ganting berada di Kelurahan Gantiang, Kecamatan Timur, Kota Padang, Sumatera Barat. (Doc. Tribun Padang)

Objek sejarah selanjutnya Mesjid Raya Ganting.

Masjid Raya Ganting letaknya berada di Jalan Ganting no 10 Kelurahan Ganting, Padang Timur, Padang.

Mesjid inib pada masanya pernah menjadi pusat pergerakan reformasi Islam di daerah Ganting.

Presiden Republik Indonesia Soekarno pernah juga mengungsi ke masjid ini pada masa kemerdekaan.

26. Museum Bagindo Aziz Chan

Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan Kota Padang
Museum Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan Kota Padang (Doc.TribunPadang.com)

Museum Bagindo Aziz Chan merupakan Rumah Kelahiran Wali Kota Padang yang terkenal bernama Bagindo Aziz Chan.

Museum ini terletak di kawasan Alang Laweh Koto, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.

Rumah kelahiran Wali Kota Padang kedua sudah dijadikan museum dan diresmikan langsung oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah pada Kamis 18 Juli 2019.

Pada museum ini terdapat kisah hidup Bagindo Aziz Chan, foto-foto dan tulisan bagindo Aziz Chan.

27. Gedung Balai Kota Padang

Gedung Balai Kota Padang
Gedung Balai Kota Padang (istimewa)

Gedung Balai Kota Lama ini terletak di Jalan M. Yamin, Padang Barat, Padang.

Gedung ini merupakan peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang dibangun sejak 1931 dan selesai pada 1936.

Dibangun oleh  Thomas Karsten, bangunan ini bergaya Art Deco yang khas.

Gedung Balai Kota Padang lama ini saat ini masih digunakan oleh beberap organisasi perangkat daerah Pemko Padang.

28. Klenteng See Hin Kiong

Klenteng See Hin Kiong Saat Menjelang Perayaan Imlek
Klenteng See Hin Kiong Saat Menjelang Perayaan Imlek (Doc.TribunPadang.com)

Klenteng See Hin Kion merupakan kelenteng pertama yang berdiri di Kota Padang, pada tahun 1841.

Klenteng ini dibangun oleh Bangsa Hok Hwa yang berasal dari Tiongkok dan sempat terbakar.

Namun dibangun kembali oleh Lie Goan Hwat, Lie Lien It dan Lim Sun Mo memperbaiki kerusakannya. 

29. Gunung Marapi

Gunung Marapi memiliki ketinggian 2.891 Mdpl, terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Gunung Marapi ini tergolong paling aktif di Sumatera.

Sejak akhir abad 18 Gunung Marapi sudah meletus lebih dari 50 kali.

Gunung Marapi ini juga dapat dilihat dari Kota Bukittinggi, Kota Padangpanjang dan Kabupaten Tanah Datar.

30. Gunung Singgalang

Gunung Singgalang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Memiliki ketinggian 2.877 Mdpl.

Gunung Singgalang tergolong gunung yang sudah tidak aktif lagi dan di puncak Gunung Singgalang ini ada bekas kawah yang menjadi telaga.

Telaga tersebut dinamai Telaga Dewi.

Gunung Singgalang mempunyai kawasan hutan gunung yang sangat lembap serta memiliki kandungan air yang banyak.

Disarankan bagi yang ingin mendaki Gunung Singgalang merupakan pendaki yang sudah profesional. Karena jalur pendakiannya yang sangat terjal dan licin.

Pemandangan Gunung Singgalang dari Pasangrahan Gunung Marapi
Pemandangan Gunung Singgalang dari Pasangrahan Gunung Marapi (TribunPadang.com/Mona Triana)

31. Gunung Talamau

Gunung Talamau disebut juga Gunung Ophir merupakan gunung tertinggi di Sumatera Barat, ketinggiannya 2.920 Mdpl.

Terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Gunung Talamau termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif.

Di Gunung Talamau terdapat 13 telaga, yang mana nama-nama telaga diambil berdasarkan cerita legenda yang diyakini oleh penduduk di sekitar Gunung Talamau.

Nama 13 telaga itu di antaranya Talago Biru, Talago Buluah Parindu, Talago Cindua Mato, Talago Imbang Langik danTalago Lumuik.

Gunung Talamau juga memiliki air terjun dengan ketinggian lebih dari 100 meter, bernama Air Terjun Puti Lenggo Geni.

32. Gunung Talang

Gunung Talang memiliki nama lain Salasi atau Sulasi. Gunung Talang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Gunung Talang memiliki ketinggian 2.597 Mdpl. Bertipe stratovolcano, Gunung Talang ini masih tergolong gunung api aktif.

Gunung Talang juga sudah pernah meletus berkali-kali sejak tahun 1833 sampai 2007.

Di Gunung Talang ini juga ada kawah yang telah menjadi danau, dinamai Danau Talang.

Foto saat seorang pendaki berada di Gunung Marapi Sumatera Barat.
Foto saat seorang pendaki berada di Gunung Marapi Sumatera Barat. (istimewa)

33. Gunung Tandikat

Gunung Tandikat atau Tandikek dalam bahasa Minangkabau terletak tidak jauh dari Kota Padangpanjang.

Gunung Tandikek memiliki ketinggian 2.438 Mdpl, gunung ini bertipe stratovolcano.

Di sisi utara Gunung Tandikek ini berdampingan dengan Gunung Singgalang.

Tak jarang para pendaki profesional apabila mendaki Gunung Singgalang nanti akan langsung turunnya ke Gunung Tandikek.

Gunung Tandikek ini juga memiliki tiga kawah diberi nama  Kawah A, B dan K.

34. Gunung Sago

Gunung Sago terletak di Kecamatan Lareh Sago Halaban,Luhak dan Situjuh Lima Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.

Gunung Sago memiliki ketinggian 2.261 Mdpl.

Baca juga: Tempat Wisata Bukittinggi, 3 Kuliner yang Sayang Dilewatkan saat ke Kota Jam Gadang

Baca juga: Tempat Wisata di Pariaman, Rangkaian Hoyak Tabuik 2022 Diisi Juga Komunitas dan Pelajar SD-SMP

35. Gunung Pasaman

Gunung Pasaman terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, berdampingan dengan Gunung Talamau.

Gunung ini termasuk dalam tipe gunung api tidak aktif, dikenal juga dengan nama Puncak Rajo Imbang Langik, diambil dari nama raja yang pernah berkuasa di daerah tersebut pada zaman dahulu.

Gunung Pasaman memiliki ketinggian 2.174 Mdpl.

36. Marawa Beach Resort dan Rertaurant

Tempat Wisata Sumatera Barat-Marawa Beach Resort and Restaurant yang berlokasi di Pantai Air Manis
Tempat Wisata Sumatera Barat-Marawa Beach Resort and Restaurant yang berlokasi di Pantai Air Manis (TribunPadang.com/Rima Kurniati)

Marawa Beach Resort and Restaurant yang berlokasi di Pantai Air Manis akan jadi objek wisata baru yang mengkombinasi kuliner dan suasana pantai.

Hal ini dikatakan owner Marawa Beach Resort  and Restaurant Zuhrizul Chaniago, Kamis (18/2/2021).

"Konsepannya kombinasi antara resort, beach, suatu tempat untuk wisatawan dalam dan luar negeri yang ingin menikmati makan dengan suasana pantai, nikmati tarian seperti di Bali," kata Zuhrizul Chaniago.

37. Jembatan Kelok Sembilan

Tempat Wisata Sumatera Barat-Kelok Sembilan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).
Tempat Wisata Sumatera Barat-Kelok Sembilan di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). (TRIBUNNEWS.COM/IRWAN RISMAWAN)

Jembatan Kelok Sembilan merupakan jalan penghubung provinsi Sumatera Barat dengan Riau yang berkelok terletak sekitar 30 km sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Jembatan Kelok Sembilan ini memiliki tikungan yang cukup tajam dengan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam yaitu Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau. Sehingga Jembatan Kelok Sembilan ini sangat menarik perhatian pengguna jalan yang melewatinya.

38. Bukik Bulek Taram

Bukit Bulek Taram Merupakan objek wisata yang terletak di Kenagarian Taram, Kabupaten Lima Puluah Kota, Sumatera Barat.

Bukik Bulek ini merupakan sebuah batu yang berbentuk bundar, puncaknya menonjol dan sangat terjal.

Di kaki bukit ini terdapat hamparan tanah dengan rerumputan yang datar.

Lokasi ini belum terkelola dengan baik seutuhnya, belum memiliki fasilitas wisata yang ada di objek wisata ini, sehingga masih merupakan potensi wisata alam yang bisa dikembangkan sebagai asset wisata daerah sekitar.

Bukit Bulek Taram dikelilingi oleh rawa-rawa yang banyak ikannya dan pada hari libur sering dijadikan tempat memancing.

Bukik Bulek berjarak 11,5 km dari Kota Payakumbuh.

Baca juga: Tempat Wisata Alam - 5 Danau di Sumatera Barat Ini Wajib Dikunjungi, Memiliki Panorama Menakjubkan

39. Kapalo Banda Taram

Kapalo Banda Taram-merupakan salah satu objek wisata alam dengan pemandangan yang indah dengan banyak pohon yang hijau serta segarnya air yang ada di objek wisata ini.

Pemandangan yang sangat hijau serta sejuk ini dipadu dengan bentangan sawah yang luas serta lokasinya yang tak jauh dari hutan, menjadikan suasana di sekitar Kapalo Banda Taram terasa sangat nyaman dan menyegarkan serta membuat pengunjung betah untuk bersantai berlama-lama disini.

Kapalo Banda Taram sendiri, dulunya hanya merupakan saluran irigasi, tetapi kini setelah adanya sedikit pembangunan, akhirnya menjadi objek wisata yang mampu menyedot wisatawan dengan tampilan panorama alam yang menakjubkan.

Fasilitas penunjang lainnya memang belum bisa di temukan di lokasi objek wisata ini.

40. Air Terjun Lubuak Bulan

Air Terjun Lubuak Bulan ini mempunyai ketinggian kurang lebih sekitar 50 meter.

Di sini, para penjelelajah pun tidak bisa menghabiskan waktunya untuk berendam air ataupun berenang.

Kebanyakan yang datang ke sini hanya bisa menggunakan air dari air terjun untuk membasuh muka ataupun sekadar menampung sedikit air untuk minum.

Air Terjun Lubuak Bulan ini berada di Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak, Kanagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota.

Lokasi air terjun ini berjarak sekitar 4 hingga 5 jam perjalanan dari Kota Payakumbuh.

Perjalanan menuju ke air terjun ini hanya bisa dilakukan menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Berikut 6 Rekomendasi Tempat Wisata Kuliner Pondok Ikan Bakar di Padang

41. Padang Mengatas

Padang Mengatas merupakan sebuah padang rumput hijau yang luas dan indah ini terletak di pinggang Gunung Sago dan membentang luas dari Padang Mengatas hingga ke Tapak Gajah kurang lebih 1,5 Km. 

Padang Mengatas terletak di Jl. Padang Mangatas, Mungo, Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

42. Pantai Padang

Suasana kawasan pantai Padang tanpa pedagang di dekat tulisan Padang, Selasa (10/5/2022)
Suasana kawasan pantai Padang tanpa pedagang di dekat tulisan Padang, Selasa (10/5/2022) (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Pantai Padang merupakan destinasi favorit di Padang. Jarak tempuh Pantai Padang dengan Kota Padang sekitar 11,9 km.

Daya tarik Pantai Padang adalah melihat sunset saat cuaca dalam kondisi cerah.

Di Pantai Padang, banyak cafe berjejeran di tepi pantai. Selain itu, jalan beraspal di sekitar Pantai Padang digunakan dalam berbagai event, salah satunya Tour De Singkarak.

Lokasi pantai mudah diakses dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

43. Pantai Pasir Jambak

Suasana kawasan objek wisata Pantai Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/5/2022).
Suasana kawasan objek wisata Pantai Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/5/2022). (TRIBUNPADANG.COM/REZI AZWAR)

Pantai Pasir Jambak merupakan pantai yang menghadap ke arah barat atau menghadap ke arah matahari tenggelam.

Maka, pengunjung ke pantai untuk melihat sunset.

Pantai Pasir jambak memiliki kontur pantai yang luas dan datar.

Di pantai ini, pengunjung dapat bermain sepeda serta main bola.

Selain itu, pengunjung juga bisa berenang, berjemur, hingga menyewa perahu untuk mengarungi lautan.

Pantai Pasir Jambak merupakan pantai yang penuh pepohonan rindang dan sejuk sehingga suasananya nyaman untuk beristirahat.

Jarak tempuh Pantai Pasir Jambak dengan Kota Padang kurang lebih 17 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Pantai Pasir Jambak berada di jalur utama Padang-Bukittinggi.

44. Pantai Nirwana

Menikmati sunset di Pantai Nirwana
Menikmati sunset di Pantai Nirwana (Google Maps)

Pantai Nirwana merupakan pantai berpasir putih agak kecoklatan.

Pantai banyak ditumbuhi pohon kelapa yang menjadi daya tarik wisatawan.

Saat air surut, banyak batu koral yang terlihat di sepanjang pantai.

Di pantai ini, wisatawan dapat berenang, melihat sunset, memancing, serta berkemah.

Lokasi Pantai Nirwana terletak di Jalan Raya Padang-Painan, Teluk Bayur, Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat.

Rute menuju pantai menggunakan kendaraan pribadi lebih mudah dari pusat Kota Padang menuju ke arah selatan.

Perjalanan akan melewati jalur Sutan Syahrir ke arah Jalan Padang-Bengkulu.

45. Pantai Carolina

Pantai Carolina menjadi salah satu destinasi di Padang.

Daya tarik Pantai Carolina memiliki keunikan bentuk yang mirip bulan sabit.

Pantai ini juga merupakan akses ke pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Pantai Carolina memiliki pasir pantai yang putih dan halus.

Lokasi Pantai Carolina terletak di Jalan Padang Painan, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.

Jarak tempuh pantai dari Kota Padang sekitar 30 km dengan waktu tempuh sekitar 50 menit.

46. Cindua Langkok

Cindua atau dikenal juga dengan cendol merupakan salah satu variasi minuman cendol khas Minangkabau.

Jajanan tradisional ini dapat dijumpai hampir di seluruh daerah di Sumbar. Sehingga tak terdengar asing lagi.

Namun, di Kota Bukittinggi cendol ini disajikan berbeda dengan daerah lainnya.

Bila 'cindua' yang biasa dikonsumsi memiliki komposisi ampiang, parutan kelapa dan ketan, 'cindua' di Bukittinggi jauh lebih lengkap.

Semangkok cendol di Bukittinggi akan disajikan dengan durian dan ditambah dengan lupis. 

Sehingga dinamai 'cindua langkok'. Kata 'langkok' sendiri artinya adalah lengkap.

Kuliner ini tak hanya mempu melepas dahaga, namun juga mengenyangkan. Sehingga cocok dinikmati di siang hari saat cuaca terik.

Di Kota Bukittinggi es cendol langkok dapat ditemui hampir di setiap sudut kota. 

Ada yang menjualnya dengan gerobak dorong dan ada pula yang memiliki warung tetap, seperti di kawasan Pasar Ateh, Los Lambuang, dan Pasar Bawah

Seporsi 'cindua langkok' dibanderol dari harga Rp10.000. 

47. Ampiang Dadiah

Berwisata ke Kota Bukittinggi jangan pernah melewatkan Ampiang Dadiah, kuliner khas Ranah Minang nan legendaris. 

Ampiang merupakan beras ketan yang ditumbuk dan dadiah adalah fermentasi susu kerbau.

Baca juga: Ampiang Dadiah, Kudapan Khas Minangkabau yang Tak Cuma Nikmat tapi Juga Berkhasiat

Baca juga: Galamai, Kuliner Khas dan Buah Tangan Khas, dari Perkampungan Adat Nagari Sijunjung, Provinsi Sumbar

Kadua bahan ini dipadukan dengan cairan gula aren dan ditaburi parutan kelapa.

Diberi sedikit es, semangkok Ampiang Dadiah mampu menggugah selera.

Ampiang yang teksturnya agak keras, dikunyah dengan dadiah yang lembut bisa bikin ketagihan.

Apalagi rasa keasamasaman dari dadiah dan aroma susunya yang bercampur dengan gula aren yang manis.

Ditambah dengan kasatnya parutan kelapa membuat semuanya terasa lengkap.

Di Kota Bukittinggi, cukup banyak yang menjual kuliner ini, salah satunya warung Uni Upik di samping Pasa Ateh.

Cukup menggocek saku Rp20.000, semangkok ampiang dadiah dapat dinikmati.

Rudi, pengelola warung mengatakan, dadiah yang menjadi bahan utama kuliner ini dibuat dengan susu kerbau murni.

Susu kerbau yang diperah difermentasi di dalam potongan bambu yang ditutup dengan daun pisang.

Fermentasi susunya pun alami tanpa tambahan bahan lainnya.

"Fermentasinya biasanya selama satu malam," kata Rudi kepada Tribun.

Ia menuturkan, semakin lama proses fermentasi maka dadiahnya semakin keras.

Namun, untuk jualannya, ia menggunakan dadiah yang difermentasi satu malam agar sedikit kenyal.

"Tapi ini beda dengan 'yoghurt' pada umumnya" ungkapnya.

48. Pisang Kapik

Sesuai dengan namanya, kuliner tradisional yang satu ini berbahan utama pisang yang di 'kapik' atau digeprek.

Pisang yang digunakan adalah pisang kapok atau dikenal juga pisang batu yang masih mengkal atau setengah matang.

Pisang Kapik buk Anik di belakang Gedung Pasar Ateh, Bukittinggi, Minggu (17/4/2022)
Pisang Kapik buk Anik di belakang Gedung Pasar Ateh, Bukittinggi, Minggu (17/4/2022) (TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri)

Sebelum dikapik, terlebih dahulu pisang itu dipanggang di atas bara api.

Tak hanya sekedar pisang panggang yang di'kapik' saja, kuliner ini disajikan dengan parutan kelapa yang telah dicampur dengan gula aren cair.

Sehingga perpaduan rasa pisang panggang dengan rasa manis dari parutan kelapa mampu menggugah selera.

Untuk mencari kuliner ini tidak lah sulit. Terdapat beberapa pedagang yang berjualan di sekitar gedung Pasar Ateh.

49. Pondok Ikan Bakar Khatib Sulaiman

Rekomendasi Pondok Ikan Bakar di Kota Padang
Rekomendasi Pondok Ikan Bakar di Kota Padang (Doc.Tribun Padang)

Pondok ikan bakar ini berada di Jl Samudera No 16 Purus, Padang Barat ini menghadap ke pantai dengan restoran 2 lantai.

Ikan bakar tersebut dibakar tidak menggunakan arang tapi menggunakan batok kelapa.

Restoran yang sudah berdiri dari tahun 2011 ini tak hanya menyediakan ikan bakar saja namun ada juga seafood dan lauk lainnya.

50. Pondok Ikan Bakar Aru Lubeg Padang

Pondok ikan bakar yang berada di Jl Aru No 34 Lubuk Begalung Kota Padang ini buka dari pukul 09.00-22.00 WIB.

Tak hanya menyediakan menu ikan bakar air tawar di sana juga ada menu ikan laut bakar.

Pondok Ikan Bakar Aru Lubeg Padang ini tak jauh letaknya dari Komplek Kampus UPI YPTK Padang.

(TribunPadang.com/Mona Triana)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved