Gempa Mentawai
Waspada Megathrust Mentawai, BMKG: Jika Terjadi Warga Punya Waktu 5 Menit untuk Evakuasi
Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang menaksir, segmen Megathrust t Mentawai menyimpan energi besar mencapai magnitudo 8,9.
Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Rizka Desri Yusfita
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Wahyu Bahar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang menaksir, segmen Megathrust Mentawai menyimpan energi besar mencapai magnitudo 8,9.
Meskipun begitu pelepasan energinya masih belum dipastikan, apakah terjadi peluruhan atau tidak.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang Suaidi Ahadi menyampaikan, ada dua pemahaman potensi gempa bumi mencapai M 8,9 itu.
Baca juga: Gempa Mentawai, Warga Belum Berani Balik ke Rumah, 3.327 Orang Bertahan di 16 Titik Pengungsian
Baca juga: Bantu Penerangan di Malam Hari, Pengungsi Gempa Mentawai Butuh Bantuan Minyak Tanah
Baca juga: VIDEO Gempa Mentawai: Tiga Gempa Susulan Terjadi Setelah Magnitudo 6,1 Guncang Siberut
Pertama, ada pemahaman bahwa energi tersebut meluruh, artinya gempa-gempa yang terjadi sebelumnya dianggap peluruhan energi.
"Maka energi M 8,9 butuh seribuan guncangan gempa bermagnitudo 6 dengan durasi gempa yang saling berturut-turut," ujar Suaidi saat konferensi pers secara virtual pada Minggu (11/9/2022).
Lalu, pemahaman kedua, zona bukaan itu energinya akan habis saat gempa-gempa besar terjadi.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada, karena belum ada teknologi yang bisa memprediksi datangnya gempa.
Baca juga: Ada Delapan Gempa Bumi Merusak yang Terjadi di Sumbar Sejak 1.835
Adapun kata dia, masyarakat di Sumbar utamanya di daerah pesisir yang rawan gempa mesti belajar memahami karakteristik gempa-gempa yang terjadi.
"Pentingnya literasi kewaspadaan dan perhatian terhadap potensi bencana dan bagaimana melakukan evakuasi mandiri," ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga mesti terlatih untuk melakukan evakuasi mandiri jika terjadi gempa.
Lalu, Suaidi menjelaskan, energi besar yang terkandung di Megathrust Mentawai itu memang dapat menimbulkan tsunami.
Update pemodelan yang dilakukan pihaknya, masyarakat di Mentawai hanya punya golden time (waktu untuk evakuasi) selama lima menit.
"Jika terjadi guncangan yang sangat kuat segera evakuasi mandiri ke zona yang lebih tinggi atau aman tsunami. Jika tak terjadi, setelah 2 jam boleh kembali ke rumah masing-masing," kata dia.
Sementara untuk wilayah pesisir lainnya seperti Kota Padang, Pariaman, Padang Pariaman Pesisir Selatan, Pasaman Barat punya maksimal 30 menit golden time.
(*)