Gempa Mentawai
Parameter Update Gempa 6,4 di Mentawai, BMKG Sebut Menjadi M6,1 dan Tidak Potensi Tsunami
Update gempa dengan skala 6,4 magnitudo di Kabupaten Kapulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (29/8/2022).
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Update gempa dengan skala 6,4 magnitudo di Kabupaten Kapulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (29/8/2022).
Gempa ini terjadi 6,4 terjadi sekitar pukul 10.29 WIB di Kepulauan Mentawai, Sumbar.
"Untuk parameter update, gempa ini berkekuatan 6,1 magnitudo dan tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi.
Ia mengatakan, untuk wilayah terdampak dirasakan di daerah Siberut Barat Kepulauan Mentawai VI MMI.
Baca juga: Gempa Mentawai Hari Ini Terasa Kuat di Matotonan Siberut Selatan, Tak Ada Bangunan Rusak
Baca juga: Gempa Mentawai, Dani Sebut di Tua Pejat Terasa Berayun-ayun, Alhamdulillah Tidak Terlalu Panik
Selanjutnya dirasakan di daerah Siberut Utara Kepulauan Mentawai Kepulauan Mentawai V MMI.
"Gempa juga dirasakan di daerah Hibala Kabupaten Nias Selatan, Pulau-pulau Batu Kabupaten Nias Selatan.
Tanah Masa Kabupaten Nias Selatan, Siberut Selatan Kepulauan Mentawai dan wilayah sekitarnya," kata Suaidi Ahadi.
Catatan BMKG, gempa Mentawai ini terjadi pada pukul 10.29 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,4.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepulauan Mentawai, Dani Damhuri (30) mengatakan gempa Bumi yang terjadi siang ini dirasa cukup kuat.
Baca juga: Gempa Mentawai, 3 Fasilitas Umum Rusak Ringan di Siberut Barat, Puskesmas, Gereja hingga Sekolah
Baca juga: Gempa Guncang Mentawai Berulang Kali, Warga Siberut Selatan: Kami Was-was
"Rasanya berayun-ayun, namun Alhamdulillah kami di sini tidak terlalu panik," kata Dani kepada TribunPadang.com.
Adapun kata dia, gempa tersebut tidak membuat panik ASN di lingkungan kantor KPU Mentawai yang beralamat di Tua Pejat Sipora.
Sejumlah ASN, kata dia tetap bertahan di ruangan kerja masing-masing.
Hal itu, menurutnya karena masyarakat juga sudah terbiasa diguncang gempa-gempa kecil.
Selain itu, kata dia, gempa ini cenderung lebih kuat guncangannya di daerah Sikabaluan Siberut Utara.
"Saya sempat kontak dengan abang di sana, katanya warga berlarian ke luar rumah," tambah dia.